BANGGAI KEPULAUAN, beritapalu.ID | Polres Banggai Kepulauan bersama tim Kementerian Badan Gizi Nasional (BGN) mengonfirmasi 335 siswa di Salakan, Banggai Kepulauan (Bangkep) mendapat perawatan akibat dugaan keracunan massal hingga Sabtu (20/9/2025) pukul 10.48 WITA.
Direktur RS Trikora Salakan dr Feldy Deki SpA(B) melaporkan 301 anak dinyatakan pulih dan sudah dipulangkan, sementara 34 anak lainnya masih menjalani perawatan intensif. Informasi ini disampaikan dalam konferensi pers di Ruangan Posusungan RS Trikora Salakan.
“Kami terus memantau kondisi pasien secara berkala dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk update penanganan lebih lanjut,” kata dr Feldy dalam konferensi pers yang dihadiri Kapolres Bangkep AKBP Ronaldus Karurukan dan tim medis dari berbagai instansi.
Gejala Bervariasi dari Pusing hingga Sesak Napas
Gejala yang dialami pasien bervariasi mulai dari pusing, sakit kepala, mual, hingga sesak napas dan kram pada otot dada maupun tangan. RS Trikora memastikan penanganan medis dilakukan secara maksimal dengan pemberian obat-obatan sesuai gejala yang muncul.
Rumah sakit mengerahkan tim medis tambahan dari RSUP Wahidin Makassar yang terdiri dari dokter spesialis anak, spesialis gastro, hingga perawat ahli. Tim medis juga memberikan pendampingan psikologis kepada pasien selain penanganan kondisi fisik.
Turut hadir dalam konferensi pers dr Rusmin B Syukur SpAn(K) utusan RSUP Wahidin Makassar, Fatimah Zahra selaku Tenaga Ahli Komunikasi BGN, serta Dandim 1308 Luwuk Banggai Letkol Kav Laode Azhar Hamid.
Sampel Makanan Dikirim ke Balai POM
Kapolres Bangkep AKBP Ronaldus Karurukan menegaskan penyelidikan penyebab dugaan keracunan masih berjalan. Pihak kepolisian telah mengamankan sampel makanan dari lokasi penyedia dan memasang garis polisi di area SPPG.
“Sampel makanan telah dikirim ke Balai POM Palu untuk diuji laboratorium. Kami akan mendalami penyelidikan setelah hasil uji keluar. Prinsipnya, semua akan diungkap secara transparan,” kata Kapolres Bangkep.
Pihak kepolisian, pemerintah daerah, dan tim medis menegaskan komitmen mengawal kasus ini hingga seluruh korban pulih dan penyebab insiden terungkap. Hasil uji laboratorium dari Balai POM Palu menjadi kunci untuk menentukan penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut.
Kasus dugaan keracunan massal ini melibatkan ratusan siswa di kawasan Salakan, Banggai Kepulauan, dan menjadi perhatian serius berbagai pihak mulai dari tenaga medis, kepolisian, hingga pemerintah daerah. (afd/*)