Bripka Reply Ubah Tumpukan Sampah Menjadi Surga Literasi

PALU, beritapalu | Sinar matahari sore menembus dedaunan rindang di Taman Baca Napande, Kelurahan Baiya, Kota Palu. Suara tawa anak-anak bercampur dengan ocehan mereka yang asyik membaca buku cerita. Pemandangan hangat ini sulit dipercaya pernah menjadi tempat pembuangan sampah yang kumuh dan berbau menyengat.
Bripka Reply, Bhabinkamtibmas Polsek Tawaeli, mengingat jelas pertama kali melihat lahan kosong di belakang kantor kelurahan tahun 2023. Kantong plastik berserakan, kaleng berkarat, dan limbah rumah tangga menumpuk tak beraturan.
“Setiap hari saya melewati tempat itu. Sayang sekali lahan strategis ini hanya jadi tempat sampah,” kenang Bripka Reply. “Saya melihat anak-anak yang lebih sering bermain gadget di kantor kelurahan hanya untuk Wi-Fi gratis. Mereka butuh tempat nyaman untuk membaca dan belajar.”
Ide transformasi lahan sampah menjadi taman baca tidak langsung disambut antusias. Muhammad Zakaria, Lurah Baiya, awalnya skeptis. “Tapi Bripka Reply sangat serius. Dia bahkan menyiapkan rancangan sederhana tentang bagaimana taman baca itu akan terlihat,” akui Zakaria.
Kunci kesuksesan terletak pada kolaborasi solid antara tiga pilar: Babinkamtibmas, pemerintah kelurahan, dan Babinsa. Bripka Reply tidak hanya mengusulkan ide, tetapi turun langsung membersihkan lahan, mencari donasi buku, dan memobilisasi warga untuk gotong royong.
“Kami bekerja setiap hari selama hampir dua bulan hanya untuk membersihkan lahan,” ungkap Bripka Reply. “Tapi setiap hari ada kemajuan.”
Dukungan komunitas mengalir secara organik. Tazkia Aulia, warga aktif yang mendukung proyek ini, menjelaskan bagaimana antusiasme masyarakat berkembang. “Ketika melihat Bripka Reply bekerja keras setiap hari, kami merasa tidak bisa diam saja. Satu per satu, warga mulai ikut membantu.”
Taman Baca Napande diresmikan pertengahan 2024. Lahan kumuh telah bertransformasi menjadi oasis hijau dengan gazebo kayu, rak buku berisi ratusan koleksi, dan tanaman hias yang asri.
Dampak positif terasa nyata. “Dulu anak-anak hanya datang ke kantor kelurahan untuk bermain HP. Sekarang mereka lebih tertarik datang ke taman baca,” kata Tazkia. “Ada yang membaca buku cerita, mengerjakan PR bersama, bermain permainan edukatif.”
Taman baca juga menjadi tempat berkumpul untuk berbagai kegiatan masyarakat. “Kami sering mengadakan pertemuan RT, arisan, atau diskusi program kelurahan di sini,” jelas Zakaria.
Dedikasi Bripka Reply mendapat pengakuan hingga tingkat Kapolda Sulawesi Tengah. Kapolresta Palu, Kombes Pol. Deny Abrahams, memberikan apresiasi tinggi. “Polisi bukan hanya hadir untuk menangkap pelaku kejahatan, tapi juga hadir memberi solusi atas persoalan sosial. Bripka Reply membuktikan bahwa pendekatan humanis polisi bisa membawa perubahan besar di masyarakat.”
Keberhasilan Taman Baca Napande mulai menginspirasi wilayah lain. “Saya senang sekali jika ide ini bisa ditiru di tempat lain,” kata Bripka Reply. “Yang dibutuhkan hanya kemauan dan kolaborasi yang solid.”
Kisah ini membuktikan bahwa perubahan positif bisa dimulai dari siapa saja, di mana saja. Dari tumpukan sampah yang kumuh, lahirlah surga literasi yang memberikan harapan dan inspirasi bagi banyak orang. (bmz)