PALU, beritapalu.ID | Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menorehkan catatan baru di bidang kesehatan dengan keberhasilan pelaksanaan operasi bedah jantung terbuka pertama kali di RSUD Undata Palu. Keberhasilan ini menjadi tonggak penting dalam upaya menghadirkan layanan kesehatan paripurna tanpa perlu rujukan ke luar daerah.
Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Reny A. Lamadjido menyatakan bahwa program Berani Sehat akan terus didorong agar seluruh masyarakat Sulawesi Tengah mendapat pelayanan kesehatan terbaik tanpa terkendala biaya dan akses. Ia menegaskan bahwa semua warga ber-KTP Sulawesi Tengah akan dilayani, dan jika ada layanan yang tidak ditanggung oleh BPJS, maka akan menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi.
“Tidak boleh ada lagi masyarakat kita yang sakit tetapi tidak bisa berobat karena alasan biaya,” ujar Wakil Gubernur dalam konferensi pers Bedah Jantung Terbuka Perdana yang dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di RSUD Undata Palu, Jumat (1/8/2025).
Dalam operasi perdana tersebut, dua pasien berhasil menjalani operasi bypass jantung terbuka. Prosedur ini dilaksanakan dengan dukungan penuh dari tim medis dan peralatan canggih yang telah disiapkan khusus oleh Pemprov Sulteng. Wagub Reny memastikan semua kebutuhan operasional terpenuhi secara maksimal.
“Saya tidak setengah-setengah. Semua alat yang dibutuhkan saat persiapan operasi perdana telah kami penuhi,” tegasnya.
Lebih lanjut, dr. Reny menegaskan komitmen pemerintah provinsi dalam memperkuat layanan spesialistik. Ia menyatakan kesiapan pemerintah untuk membiayai pendidikan dokter spesialis dan subspesialis dengan syarat mereka bersedia mengabdi di Sulawesi Tengah. Jika dokter yang disekolahkan memilih pindah, maka Surat Izin Praktik (SIP) tidak akan dikeluarkan oleh kementerian.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin menyambut baik capaian ini. Ia berharap agar kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah segera menata layanan penyakit katastropik di daerah masing-masing. Ia menyebut Sulawesi Tengah sebagai provinsi ke-27 yang melaksanakan operasi bedah jantung terbuka, dengan harapan dapat melakukan setidaknya tiga operasi bypass setiap bulan.
Dalam rangkaian acara tersebut, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama jejaring pengampu layanan jantung dan pembuluh darah antara Direktur Utama RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Direktur RS Wahidin Sudirohusodo Makassar, dan Direktur RSUD Undata Palu yang disaksikan Menteri Kesehatan.
Direktur Utama RSUD Undata Palu, drg. Herry Mulyadi, menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari Gubernur dan Wakil Gubernur, termasuk dalam hal penganggaran layanan. Ia juga menyampaikan bahwa layanan kanker kini telah ditanggung BPJS, sementara penyakit jantung tercatat sebagai penyumbang angka kesakitan tertinggi. Dengan fasilitas yang ada saat ini, pasien tidak perlu lagi menunggu rujukan ke luar daerah.
“Kemarin, pasien dalam hal ini alhamdulillah, dua pasien, berhasil melaksanakan dan kondisinya tadi sudah dilihat oleh Bapak Menteri,” ujar Herry. Ia menambahkan, RSUD Undata kini memiliki lima dokter spesialis jantung dari total 15 dokter spesialis yang bertugas.
Spesialis jantung dr. Iwan D. Sukmana yang turut hadir menyampaikan kebanggaannya atas perkembangan RSUD Undata. Ia menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat adalah prioritas utama. Penanganan penyakit jantung kini dapat dilakukan lebih cepat tanpa antre panjang. Ia juga memuji dukungan Pemerintah Provinsi terhadap kelengkapan alat dan pendanaan sebagai langkah besar dalam mempercepat kemajuan layanan jantung di Sulawesi Tengah.
Ia berharap tidak ada lagi warga yang menderita sakit jantung akan dirujuk ke kota lain karena di RUD Undata juga sudah bisa ditangani dengan dukungan dokter spesialis dan peralatan yang cukup memadai. (bmz)