Ramporame Tumbuh Bersama: Perayaan Rakyat dari Sawah Porame

SIGI, beritapalu | Kabupaten Sigi kembali menjadi ruang pertemuan lintas generasi dan gagasan lewat hadirnya Ramporame Tumbuh Bersama pada 21hingga 27 Juni 2025.
Ini adalah edisi keempat sejak perayaan ini lahir pada tahun 2022, kini dengan nama baru sebagai bentuk respons terhadap semakin besarnya keterlibatan masyarakat dan seniman yang ingin bergabung.
Dihelat di Desa Porame yang hanya butuh waktu sekitar 30 menit dari Kota Palu, lokasi Ramporame digelar di hamparan sawah berlatarkan pohon pegunungan, pohon kelapa. Di arah timur, kerlip cahaya kota dari kejauhan—menegaskan bahwa meski berada di pinggiran, perayaan ini menyuarakan hal-hal yang tak kalah penting dari pusat kota.
Warga, mahasiswa KKN, dan tim teknis berjibaku menyiapkan ruang. Tak ada panggung megah atau pengeras suara berdaya besar. Justru dibalik itu, identitas Ramporame: pondok-pondok kecil, ruang semi permanen, dan lanskap terbuka dijadikan panggung hidup.
“Menurut kami, pengeras suara terlalu besar justru membatasi hubungan antara penampil dan penonton,” ujar Kukuh Ramadan, pengarah program Ramporame.
Dalam semangat gotong royong dan kemandirian, Ramporame sengaja tidak mengandalkan dana pemerintah maupun sponsor. “Kami ingin membuktikan bahwa perayaan bisa tetap berlangsung meski tanpa pendanaan, seperti tradisi molabe di masa lalu—urunan warga,” jelas Kukuh.
Tanpa undangan formal, siapa pun boleh hadir. Selama tujuh hari, akan hadir pameran Wastra Aksara, sinema kampung SineNgata, pertunjukan musik, edukasi pertanian anak oleh Ide Ketjil, serta lapak warga dan sesi partisipatif lainnya.
Dari ruang musyawarah para punggava tadulako di masa lampau, Porame kini tumbuh menjadi ruang perayaan bersama yang menjunjung persatuan dan kebersamaan—sejalan dengan makna nama “po” (persatuan) dan “rame” (perayaan). (bmz)