Simulasi SAR Kecelakaan Laut, Korban Man Overboard Berhasil Diselamatkan

PALU, beritapalu | PALU – Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu sukses menggelar simulasi operasi SAR kecelakaan kapal Man Overboard (MOB) KM Fajar di Perairan Donggala, Kabupaten Donggala, pada Kamis (12/6/2025). Latihan ini berfokus pada penanganan insiden di mana dua orang dilaporkan terjatuh dari kapal.
Berdasarkan scenario, laporan diterima dari Kapten Daus pada pukul 08.22 WITA, kecelakaan KM Fajar terjadi pada Rabu, 11 Juni 2025 pukul 15.44 WITA di lokasi koordinat 0°39’279″S – 119°46’321″E. Dua penumpang, Burhan (Laki-laki, 45 tahun) dan Lucky (Laki-laki, 26 tahun), menjadi korban dalam simulasi ini.

Sebelum tim diberangkatkan ke lokasi kejadian, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh. Rizal, memimpin langsung briefing personel. Tim Rescue Kansar Palu kemudian diberangkatkan pada pukul 08.35 WITA menggunakan Rescue Car dan Perahu Karet menuju lokasi kejadian.
Simulasi ini juga melibatkan KN SAR Baladewa yang berpangkalan di Pangkalan TNI AL Watusampu. Sebuah rubber boat yang melengkapi KN SAR Baladewa turut diterjunkan untuk mengevakuasi korban. Setelah beberapa waktu menyisir perairan, akhirnya korban berhasil ditemukan dan langsung dievakuasi ke KN SAR Baladewa, selanjutnya dibawa ke Posko SAR yang berada di Donggala. Kondisi cuaca saat simulasi dilaporkan berawan tebal dengan gelombang tenang (0,4 meter), arah arus ke Tenggara, dan kecepatan angin 4 knot dari Timur.

Latihan Kesiapsiagaan Berkelanjutan
Simulasi ini merupakan bagian dari latihan kesiapsiagaan pencarian dan pertolongan kecelakaan kapal yang berlangsung selama dua hari, dari 11 hingga 12 Juni 2025, di perairan Teluk Palu. Latihan ini bertujuan mengoptimalkan prosedur operasi SAR, meningkatkan kesiapsiagaan personel, serta memastikan kelayakan sarana dan prasarana Basarnas dalam menghadapi situasi darurat di laut.

Muh. Rizal menjelaskan bahwa latihan ini penting untuk menguji standar operasional prosedur (SOP) dan memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. “Latihan ini menjadi momentum evaluasi, sehingga kekurangan-kekurangan bisa diperbaiki ke depan agar kami dapat bertindak cepat, tepat, dan terukur dalam kondisi darurat,” ujar Muh. Rizal saat pembukaan kegiatan.
Kegiatan ini melibatkan 47 orang rescuer dari Basarnas Palu, serta partisipasi dua anggota Saka SAR dan tiga perwakilan dari PT AKM. Latihan hari pertama difokuskan pada pembekalan materi di kelas, sementara hari kedua langsung dilakukan simulasi lapangan seperti yang terjadi dengan KM Fajar.

Melalui simulasi dan latihan ini, Basarnas Palu berupaya mengidentifikasi tantangan dan mengasah kemampuan personel dalam merespons keadaan darurat secara cepat dan efisien, menjaga profesionalisme dan kesiapan tim menghadapi tantangan kompleks di wilayah perairan Sulawesi Tengah. (bmz)