beritapalu.id
Monday, 8 Dec 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Internasional

September, PBB Perkirakan Sudan akan Hadapi Bencana Kekurangan Pangan

Published: 21 June, 2024
Share
Masalah petani sawah tidak hanya pada pola tanam serentak, namun juga kerawanan cuaca sebagai dampak dari perubahan iklim. Angin kencang kerap kali membuat tanaman padi harus dipanen lebih awal. (foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Masalah petani sawah tidak hanya pada pola tanam serentak, namun juga kerawanan cuaca sebagai dampak dari perubahan iklim. Angin kencang kerap kali membuat tanaman padi harus dipanen lebih awal. (foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)
SHARE

JAKARTA, beritapalu | Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok bantuan yang membuat proyeksi awal memperkirakan sekitar 756 ribu orang di Sudan akan menghadapi bencana kekurangan pangan pada bulan September.

Perkiraan awal, yang diperoleh pada tanggal 1 Juni dan dilihat oleh Reuters, mencerminkan situasi yang memburuk dengan cepat di negara yang dilanda perang tersebut. Proyeksi terbaru yang sebelumnya dirilis pada Desember lalu, menunjukkan bahwa 17,7 juta orang, atau 37 persen dari populasi, menghadapi tingkat kerawanan pangan yang tinggi, namun tidak ada satu pun yang dianggap berada dalam situasi bencana.

Saat ini, diperkirakan 25,6 juta orang, atau 54 persen populasi, menghadapi kekurangan pasokan yang kritis, termasuk lebih dari sembilan juta orang yang berada dalam situasi darurat atau lebih buruk lagi.

Proyeksi terbaru itu masih bersifat awal dan dapat berubah. Hal itu memerlukan persetujuan dari pemerintah Sudan yang dikuasai militer dan PBB serta badan-badan internasional. Pemerintah sebelumnya membantah negaranya sedang mengalami kelaparan.

Analisis terbaru yang dilakukan oleh Klasifikasi Fase Ketahanan Pangan Terpadu (IPC) yang berbasis di Roma mengatakan kalau data yang diperoleh tidak lengkap. Pada bulan Maret, IPC mengatakan ancaman keamanan, hambatan dan pemadaman telekomunikasi di Sudan menghambat kemampuannya untuk melakukan penilaian.

IPC yang menganalisis data kerawanan pangan dan malnutrisi, berharap dapat menerbitkan laporan mengenai Sudan dalam beberapa minggu ke depan.

Berbagai Faktor

Menanggapi ancaman kelaparan di berbagai belahan dunia itu, Ketua Serikat Nelayan Indonesia (SNI) Budi Laksana dikutip dari Koran-Jakarta mengatakan, apa yang terjadi di Sudan harus menjadi cermin bagi seluruh masyarakat dunia termasuk Indonesia. Bencana kelaparan di Sudan adalah akibat dari kombinasi berbagai faktor, termasuk perang berkepanjangan dan perubahan iklim yang mengganggu produksi pangan.

Keadaan tersebut, harus menjadi alarm bagi Indonesia untuk lebih waspada dan mengambil langkah-langkah preventif agar tidak menghadapi situasi serupa.

“Indonesia, dengan populasi yang besar dan kebergantungan pada sektor pertanian dan perikanan, harus memastikan bahwa kita memiliki ketahanan pangan yang kuat. Belajar dari situasi di Papua, di mana beberapa wilayah masih mengalami kekurangan pangan, kita harus memperkuat produksi pangan lokal, memastikan distribusi yang adil, dan mengembangkan teknologi pertanian serta perikanan yang adaptif terhadap perubahan iklim,” papar Budi.

Selain itu, Indonesia juga harus memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan mendukung para petani serta nelayan. Sebagai negara maritim, peran nelayan sangat penting dalam menjaga ketersediaan sumber daya pangan laut. Namun, mereka seringkali menghadapi tantangan besar seperti perubahan cuaca ekstrem dan penangkapan ikan yang berlebihan.

Dengan mengedepankan kerja sama antara Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, Indonesia bisa menciptakan sistem pangan yang lebih tangguh. Pemerintah harus mengimplementasikan kebijakan yang mendukung ketahanan pangan, termasuk pengembangan infrastruktur pertanian dan perikanan, akses terhadap teknologi modern, dan program pendidikan bagi para petani dan nelayan.

“Indonesia harus belajar dari situasi di Sudan dan Papua yang masih ada korban meninggal gara-gara kurang pangan dengan mengambil langkah proaktif untuk mencegah krisis pangan. Kita tidak boleh lengah dan harus terus bekerja keras untuk memastikan bahwa tidak ada satu pun rakyat Indonesia yang mengalami kelaparan atau kekurangan pangan,” tandas Budi. (afd/*)

Editor: beritapalu

TAGGED:ketahanan pangankrisis panganperubahan iklimrawan pangansudan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Rapat Pleno Penetapan Perolehn Kursi dan Calon Terpilih Anggota DPRD Kota Palu Pemilu 2024 menetapkan mereka yang terpilih, Jumat (14/6/2024). (Foto: KPU Kota Palu) Ini Daftar Nama dan Foto Caleg Terpilih Kota Palu Pemilu 2024
Next Article Kapolda Sulteng Irjen Pol Agus Nugroho (ketiga kanan depan) bersama Ketua Bhayangkari Sulteng Ny. Agus Nugroho (tengah) mengikuti senam bersama di Mapolda Sulteng, Sabtu (22/6/2024). (Foto: Humas Polda Sulteng) Ribuan Peserta Ikuti Olahraga Bersama di Mapolda Sulteng

Berita Terbaru

Penyerahan bantuan PT Vale Indonesia "ESDM SIaga" bagi korban bencana di Sumatera. (©Vale Indonesia)
Nasional

PT Vale Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumatra

8 December, 2025
Kakanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Dinaldy (kiri) saat diterima Gubernur SUlteng, Anwar Hafid di ruang kerjanya. (©Humas Kanwil Kemenkum Sulteng)
Hukum-Kriminal

Sulteng Capai 100 Persen Posbankum di Seluruh Desa dan Kelurahan

8 December, 2025
Tim NOD saat memamerkan teknologi kapsul Indonesia di Swiss Coffee Festival 2025. (©JumpSTart Indonesia)
Bisnis

Minuman Herbal Nusantara Curi Perhatian di Swiss Coffee Festival 2025

8 December, 2025
Ilustrasi
Uncategorized

Dinilai Tidak Transparan, AJI Tolak Anugerah Dewan Pers 2025

7 December, 2025
Wawali Palu Imelda Lilianan Muhidin (tengah jongkok) pada peluncuran Jamila di Palu, Minggu (7/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu)
Bisnis

Pemkot Palu Luncurkan Program Jamila, Jual Cabai dan Tomat Murah

7 December, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Sumber: UNDP
Internasional

UNDP: AI Berisiko Perlebar Ketimpangan Antarnegara Jika Tidak Dikelola Baik

beritapalu
Perwakilan dari UNFPA Indonesia, Pemerintah Kanada, dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berfoto bersama setelah penandatanganan resmi Proyek IMPACT di Jakarta. Kemitraan strategis ini bertujuan untuk memperkuat pendidikan dan profesionalisme bidan, yang merupakan langkah penting dalam mewujudkan layanan kebidanan yang berkualitas dan berpusat pada perempuan di Indonesia. (©Sophie Alyindra/UNFPA Indonesia)
Internasional

UNFPA, Kanada Luncurkan Proyek IMPACT untuk Tekan Angka Kematian Ibu

beritapalu
Foto bersama para peserta ASEAN Regional Workshop on Blue Carbon and Finance Profiling di Jakarta, Kamis (27/11/2025). (©UNDP Indonesia)
Internasional

Perkuat Aksi Iklim, ASEAN-Jepang-UNDP Gelar Workshop Blue Carbon dan Pembiayaan

beritapalu
Rani Amsa, bidan dari Puskesmas Peukan Bada, memberikan imunisasi polio di dekat pantai di Aceh Besar, Aceh, saat Pekan Imunisasi Nasional pada bulan Desember 2022. (©WHO/Fauzan Ijazah)
Internasional

Indonesia Resmi Akhiri Kejadian Luar Biasa Polio Tipe 2

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. UU No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik adalah panduan kami. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak dan idak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?