PALU, beritapalu.ID | Mahasiswa Anti Narkoba dan Peduli AIDS (MANPA) UIN Datokarama Palu menggelar aksi simbolik dalam memperingati Hari AIDS Sedunia pada Minggu (1/12/2025). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya penyakit HIV/AIDS tanpa mendiskriminasi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember untuk memantik kesadaran masyarakat terhadap penyakit AIDS yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV. Konsep ini pada awalnya digagas pada pertemuan Menteri Kesehatan Sedunia demi mengurangi penyebaran penyakit AIDS pada tahun 1988.
Muh Taufik, kader MANPA UIN Datokarama Palu, menyampaikan bahwa aksi simbolik tersebut diselenggarakan sebagai respons terhadap fenomena kenaikan kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tengah yang terus meningkat tanpa ada perhatian yang intens dari pemerintah daerah.
Berdasarkan data yang diperoleh, estimasi jumlah kasus HIV di Sulawesi Tengah saat ini mencapai 4.900 kasus, dengan sekitar 3.000 kasus telah terkonfirmasi dan tercatat lebih dari 2.000 ODHA tengah menjalani pengobatan antiretroviral (ON ART). Sementara itu, Kota Palu tercatat 139 kasus HIV pada tahun 2025.
“MANPA UIN DK Palu di setiap tahun selalu berupaya dan konsisten dalam mensosialisasikan terkait bahaya dari penyakit HIV/AIDS serta bahaya seks bebas yang menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus HIV. Namun, pemerintah yang seharusnya menjadi pelopor utama belum terlihat mengambil langkah dan upaya dalam mengurangi penyebaran penyakit HIV/AIDS,” ujar Taufik.
Taufik menambahkan bahwa perilaku seks bebas serta LGBT menjadi penunjang terbesar kenaikan kasus HIV di Sulawesi Tengah. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah dengan mengambil langkah tegas untuk memberantas seks bebas dan LGBT guna mengurangi kasus HIV di Sulawesi Tengah.
Taufik menekankan pemerintah bukan hanya memperhatikan sektor pembangunan, perekonomian, dan indeks pendidikan, tetapi juga memberikan perhatian yang intens terhadap kasus kesehatan yang mengkhawatirkan. Pemerintah juga harus memberikan dukungan yang lebih terhadap organisasi dan yayasan yang telah berupaya melakukan berbagai kegiatan untuk memberikan pemahaman terkait bahaya wabah HIV/AIDS.
pojokPALU
pojokSIGI
pojokPOSO
pojokDONGGALA
pojokSULTENG
bisnisSULTENG
bmzIMAGES
rindang.ID
Akurat dan Terpecaya