beritapalu.id
Monday, 8 Dec 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
LingkunganSigi

Tumbuhan Eceng Gondok Terus Meluas di Danau Lindu

Published: 7 September, 2024
Share
Nelayan melepas eceng gondok yang tersangkut di pukatnya di Danau Lindu, Desa Tomado, Sigi, Jumat (6/9/2024). (rindang.ID/basri marzuki)
Nelayan melepas eceng gondok yang tersangkut di pukatnya di Danau Lindu, Desa Tomado, Sigi, Jumat (6/9/2024). (rindang.ID/basri marzuki)
SHARE

SIGI, beritapalu | Tumbuhan air mengapung bernama eceng gondok (Pontederia crassipes) kini menjadi “pesaing” baru bagi nelayan pencari ikan di Danau Lindu, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Bagaimana tidak! kehadiran tumbuhan merambat itu sejak dua tahun terakhir ini kian melebar dan menghiasi setiap sisi pantai seluas 38,88 kilometer persegi luas Danau Lindu.

Tak sedikit nelayan yang sehari-harinya mencari ikan di danau itu yang menggerutu. Pukat yang dipasang kerap kali tersangkut di tanaman yang pertama kali ditemukan Friedrich Phillip von Mattus pada 1824 itu.

Tak itu saja, penyebaran tanaman bernama ilung-ilung di Manado ini menghambat para nelayan saat hendak menambatkan perahunya ke pantai. Luasan penyebaran eceng gondok ini “merampas” jalur masuk perahu ke pantai.

“Saya tidak tahu bagaimana awalnya sehingga eceng gondok ini ada di Danau Lindu. Padahal sebelumnya, tidak ada,” kata salah seorang nelayan di Desa Tomado.

Ia mencurigai, kehadiran eceng gondok yang dianggap sebagai pengganggu itu terjadi ketika dilakukan penebaran bibit ikan ke dalam danau.

“Mungkin saat bibit itu ditebar ke danau, ada bibit  eceng gondok yang ikut,” duganya.

Pertumbuhan eceng gondok itu kini semakin tak terkendali. Menurut nelayan setempat, hampir tidak ada lagi pantai yang tidak terkooptasi dengan tumbuhan tersebut, mulai dari pesisir danau di Desa Anca hingga Desa Puroo.

“Beberapa kali sudah dilakukan kerja bakti untuk mengangkat eceng gondok itu, tapi tidak lama setelah itu muncul kembali,” sebutnya.

Nelayan menambatkan perahunya di antara eceng gondok yang memenuhi pantai Danau Lindu di Desa Tomado, Sigi, Jumat (6/9/2024). (rindang.ID/basri marzuki)
Nelayan menambatkan perahunya di antara eceng gondok yang memenuhi pantai Danau Lindu di Desa Tomado, Sigi, Jumat (6/9/2024). (rindang.ID/basri marzuki)

Dikutip dari Wikipedia, sejumlah efek negatif yang ditimbulkan jika eceng gondok dibiarkan antara lain meningkatnya evapotranspirasi (penguapan dan hilangnya air melalui daun-daun tanaman), karena daun-daunnya yang lebar dan serta pertumbuhannya yang cepat.

Eceng gondok juga menyebabkan menurunnya jumlah cahaya yang masuk kedalam perairan sehingga menyebabkan menurunnya tingkat kelarutan oksigen dalam air.

Tumbuhan eceng gondok yang sudah mati akan turun ke dasar perairan sehingga mempercepat terjadinya proses pendangkalan.

Bagi nelayan, eceng gondok dinilai sangat mengganggu lalu lintas (transportasi) air, khususnya bagi masyarakat yang kehidupannya masih tergantung dari danau.

Eceng gondok juga dapat memicu meningkatnya habitat bagi vektor penyakit pada manusia dan juga menurunkan nilai estetika lingkungan perairan.

Walaupun eceng gondok dianggap sebagai gulma di perairan, tetapi ia juga berperan dalam menangkap polutan logam berat. Rangkaian penelitian seputar kemampuan eceng gondok oleh peneliti Indonesia antara lain oleh Widyanto dan Susilo (1977) yang melaporkan dalam waktu 24 jam eceng gondok mampu menyerap logam kadmium (Cd), merkuri (Hg), dan nikel (Ni), masing- masing sebesar 1,35 mg/g, 1,77 mg/g, dan 1,16 mg/g bila logam itu tak bercampur.

Eceng gondok juga menyerap Cd 1,23 mg/g, Hg 1,88 mg/g, dan Ni 0,35 mg/g berat kering apabila logam-logam itu berada dalam keadaan tercampur dengan logam lain. Lubis dan Sofyan (1986) menyimpulkan logam chrom (Cr) dapat diserap oleh eceng gondok secara maksimal pada pH 7. Dalam penelitiannya, logam Cr semula berkadar 15 ppm turun hingga 51,85 persen.

Selain dapat menyerap logam berat, eceng gondok dilaporkan juga mampu menyerap residu pestisida. (bmz)

Editor: beritapalu

Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Palu, dr Husaema (kanan) menjabat pejabat baru Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNi Deni Gunawan saat tiba di Bandara Mutiara Sis ALjufri Palu, Sabtu (7/9/2024). (Foto: Prokopim Setda Kota Palu/Jufri) Pejabat Baru Danrem 132/Tadulako Tiba di Palu
Next Article CEO PT Vale Indonesia, Febriany Eddy (ketiga kiri) bersama sejumlah pelaku usaha pada Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, Jumat (6/9/2024). (Foto: PT Vale Indonesia) CEO PT Vale: Indonesia Emas Sangat Mungkin Terwujud

Berita Terbaru

Penyerahan bantuan PT Vale Indonesia "ESDM SIaga" bagi korban bencana di Sumatera. (©Vale Indonesia)
Nasional

PT Vale Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Alam di Sumatra

8 December, 2025
Kakanwil Kemenkum Sulteng, Rakhmat Dinaldy (kiri) saat diterima Gubernur SUlteng, Anwar Hafid di ruang kerjanya. (©Humas Kanwil Kemenkum Sulteng)
Hukum-Kriminal

Sulteng Capai 100 Persen Posbankum di Seluruh Desa dan Kelurahan

8 December, 2025
Tim NOD saat memamerkan teknologi kapsul Indonesia di Swiss Coffee Festival 2025. (©JumpSTart Indonesia)
Bisnis

Minuman Herbal Nusantara Curi Perhatian di Swiss Coffee Festival 2025

8 December, 2025
Ilustrasi
Uncategorized

Dinilai Tidak Transparan, AJI Tolak Anugerah Dewan Pers 2025

7 December, 2025
Wawali Palu Imelda Lilianan Muhidin (tengah jongkok) pada peluncuran Jamila di Palu, Minggu (7/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu)
Bisnis

Pemkot Palu Luncurkan Program Jamila, Jual Cabai dan Tomat Murah

7 December, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Foto bersama usai Dialog Kebijakan bertema "Mendorong Green Legislation dalam Rangka Membangun Ekonomi Berkelanjutan di Sulawesi Tengah" di Aston Hotel Palu, Jumat (5/12/2025). (©AJI Palu)
Komunitas

IPC dan AJI Palu Gelar Dialog Kebijakan Bahas Masa Depan Ekologi Sulteng

beritapalu
PLTU Cirebon (©Cirebon Power)
Lingkungan

Pemerintah Belum Finalkan Keputusan Pensiun PLTU Cirebon-1

beritapalu
CEO IESR, Fabby Tumiwa. (©IESR)
Lingkungan

Indonesia Berpotensi Menjadi Pemimpin Global dalam Pemanfaatan Panas Bumi

beritapalu
Ilustrasi Pertambangan. ©2014 Merdeka.com
Hukum-Kriminal

Pengadilan Negeri Poso Kabulkan Gugatan Lingkungan WALHI

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. UU No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik adalah panduan kami. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak dan idak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?