beritapalu.id
Wednesday, 15 Oct 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
HeadlineInternasional

Tom Fletcher: Bacalah Ini dengan Hati yang Terluka

Published: 23 August, 2025
Share
Sejumlah warga Palestina berusaha mendapatkan makanan. (©Mohammed Salem/Reuters)
Sejumlah warga Palestina berusaha mendapatkan makanan. (©Mohammed Salem/Reuters)
SHARE
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB, Tom Flitcehr memberikan pernyataan pers di Jenewa, Jumat (22/8/2025). (©UN)
Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat PBB, Tom Flitcehr memberikan pernyataan pers di Jenewa, Jumat (22/8/2025). (©UN)

JENEWA, beritapalu.ID | Dalam sebuah pernyataan yang mengguncang hati nurani dunia, Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Tom Fletcher, menyampaikan seruan mendesak: “Kelaparan kronis di Gaza harus mendorong dunia untuk bertindak—sekarang.”

Berdiri di depan para jurnalis dan pekerja kemanusiaan di Jenewa, Fletcher membuka jumpa pers dengan suara yang bergetar, tetapi tegas. Ia meminta semua orang membaca laporan terbaru dari Integrated Food Security Phase Classification (IPC) bukan sebagai kumpulan angka, tapi sebagai daftar nama, kisah, dan nyawa yang sedang sekarat.

“Bacalah laporan ini dari awal sampai akhir. Bacalah dengan duka. Bacalah dengan kemarahan. Karena ini bukan sekadar data—ini adalah kehidupan manusia yang dihancurkan oleh kelaparan yang bisa dicegah.”

Kelaparan yang Bisa Dicegah, Tapi Dibiarkan Terjadi

Fletcher menggambarkan Gaza sebagai wilayah di mana kelaparan terjadi hanya ratusan meter dari gudang makanan, di tengah tanah yang subur, namun terhalang oleh hambatan sistematis. Makanan menumpuk di perbatasan, sementara anak-anak menangis karena perut kosong. Truk bantuan terparkir berhari-hari, sementara ibu-ibu memilih anak mana yang bisa diberi makan hari itu.

“Ini bukan bencana alam. Ini adalah kelaparan yang direkayasa. Kelaparan yang dipromosikan secara terbuka oleh sebagian pemimpin sebagai alat perang. Dan ini terjadi di abad ke-21—di bawah pengawasan drone, kamera, dan teknologi canggih yang seharusnya melindungi manusia, bukan membiarkan mereka mati kelaparan.”

BACA JUGA:  Wali Kota Palu Tunjukkan Piala Adipura ke Warga

Ia menekankan: ini bukan hanya kelaparan di Gaza. Ini kelaparan dunia. Dunia yang diam. Dunia yang memilih tidak melihat. Dunia yang membiarkan satu-satunya media yang tersisa di Gaza—suara rakyatnya sendiri—dihapus, dilarang, atau dihalangi.

“Kami memperingatkan ini berulang kali. Tapi media internasional tidak diizinkan masuk. Anda tidak bisa melihat wajah-wajah yang terluka, mendengar tangisan bayi yang lemah, merasakan genggaman tangan seorang kakek yang memohon makanan. Mereka tidak butuh membaca laporan. Mereka hidup di dalamnya—setiap detik, setiap hari, selama berbulan-bulan.”

“Cukup. Biarkan Kami Masuk.”

Dengan suara yang penuh desakan, Fletcher mengarahkan pesannya langsung kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan semua pihak yang memiliki pengaruh:

“Cukup. Gencatan senjata sekarang. Buka semua perbatasan—utara dan selatan. Biarkan makanan, obat, air bersih, dan bantuan masuk tanpa hambatan. Sudah terlambat bagi begitu banyak orang. Tapi belum terlambat bagi semua. Biarkan kami menyelamatkan yang masih bisa diselamatkan. Demi kemanusiaan, biarkan kami masuk.”

BACA JUGA:  Operasi Pekat Tinombala Jaring Pelaku Prostitusi Anak di Bawah Umur

“Ini Momen Malu bagi Kita Semua”

Dalam sesi tanya jawab, Fletcher menyebut situasi ini sebagai “momen rasa malu kolektif” bagi komunitas internasional.

“Kita semua harus bercermin. Apakah kita bisa melakukan lebih? Haruskah kita bersuara lebih keras? Kita menyaksikan ini terjadi, tapi dari jauh. Kita membaca laporan, tapi tidak merasakan lapar itu. Padahal, di balik angka-angka itu, ada Iman yang berusia 6 tahun, yang tidak makan selama tiga hari. Ada Fatima, yang menjual perhiasan neneknya demi sepotong roti. Ada ayah yang menangis karena tidak bisa memberi anaknya susu.”

Ia juga menyampaikan harapan: bahwa bukan semua warga Israel mendukung kelaparan ini. Bahkan dari dalam kibbutz yang menjadi korban serangan 7 Oktober, ada suara-suara yang meminta agar makanan masuk ke Gaza.

“Saya bicara dengan penyintas di Nir Oz. Mereka berkata: ‘Kami ingin perdamaian. Kami ingin kemanusiaan. Kami ingin makanan itu masuk.’ Mereka tidak ingin balas dendam yang melahap anak-anak tak bersalah. Dengarkan suara mereka juga.”

Dunia Tahu Caranya. Tapi Izin Tidak Diberikan.

Fletcher menegaskan bahwa PBB dan mitra kemanusiaan lainnya tahu cara menghentikan kelaparan ini. Sistem distribusi pernah bekerja—saat gencatan senjata awal tahun ini, 700 truk bantuan masuk setiap hari. Jaringan logistik siap. Tim lapangan siap. Tapi akses ditolak.

BACA JUGA:  Pembatasan Kantong Plastik di Palu Berlaku Efektif Setelah HUT RI

“Kami tidak butuh pelajaran. Kami butuh izin. Kami tidak butuh debat. Kami butuh jalan terbuka. Kami bisa menghentikan ini dalam hitungan minggu—jika dibiarkan bekerja.”

Ia juga menyampaikan keprihatinan atas pembatasan terhadap LSM kemanusiaan, yang kini dihalangi, diintimidasi, bahkan dituduh tanpa dasar. Lebih dari 100 organisasi telah menandatangani surat bersama, meminta agar hambatan dihapus.

“Akses bukan hanya untuk PBB. Ini untuk seluruh gerakan kemanusiaan. Kami butuh mereka kembali—di lapangan, menyelamatkan nyawa.”

Dan Sekarang, Apa yang Akan Kita Lakukan?

Pernyataan Fletcher ditutup dengan pertanyaan yang menggema:

“Kelaparan ini akan menghantui kita semua. Bukan karena kita tidak tahu. Tapi karena kita tahu—dan tetap diam. Ia akan bertanya pada kita: ‘Apa yang sudah kau lakukan?’ Dan suatu hari, kita harus menjawabnya.”

Seruannya jelas:
Cukup dengan kata-kata. Cukup dengan diam.
Sekarang, saatnya bertindak.

Untuk Gaza.
Untuk martabat manusia.
Untuk kemanusiaan yang belum sepenuhnya mati.

 

Editor: beritapalu

TAGGED:gazaisraelkelaparankemanusiaanpalestinapbbtom fletcher
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Sejumlah tokoh Poboya diterima Wali Kota Palu di ruang kerjanya, Jumat (22/8/2025). (©beritasulteng.id) Wali Kota Palu Janji Fasilitasi Aspirasi Masyarakat Poboya soal Tambang
Next Article Foto bersama usai kegiatan puncak Bulan Literasi Keuangan oleh OJK Sulteng di Auditorium UIN Datikarama Palu, Kamis (21/8/2025). (©OJK Sulteng) Buka 500 Rekening Simpel, OJK Tutup Bulan Literasi Keuangan 2025

Berita Terbaru

Gubernur Sulteng ANwar Hafid menyimak pemaparan Satgas KPA di Ruang Kerja Gubernur, Selasa (14/10/2025). (© Satgas KPA Sutlegn)
Palu

Satgas PKA Laporkan Penanganan Konflik Agraria ke Gubernur Sulteng

15 October, 2025
Warga menerima paket bantuan yang disalurkan Baznas Kota Palu di Kecamatan Palu barat, Selasa (14/10/2025). (© bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

Baznas Kota Palu Salurkan ZIS kepada 319 Warga Palu Barat

14 October, 2025
Wali KOta Hadianto menerima kunjungan Kepala BMKG Kelas I Palu, Selasa (14/10/2025). (© Prokopim Setda Kota Palu/Jufri)
Palu

BMKG dan Pemkot Palu Gelar Sekolah Lapang Gempa dan Tsunami

14 October, 2025
Wali Kota Hadianto melepas tujuh warga yang akan mengikuti Diklat budaya di Jepang, Selasa (14/10/2025). (© Prokopim Setda Kota Palu/Jufri)
Palu

Tujuh Warga Palu Dilepas Ikuti Diklat Bahasa dan Budaya Jepang

14 October, 2025
Sejumlah personel Polda SUlteng mengikuti ujian beladiri untuk kenaikan pangkat di Palu, Selasa (14/10/2025). (© Humas Polda Sulteng)
Palu

337 Personel Polda Sulteng Ikuti Ujian Beladiri untuk Kenaikan Pangkat

14 October, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

ndonesia memamerkan kekayaan ragam pangan lokalnya di pameran global ‘From Seeds to Foods’ atau ‘Dari Benih hingga Pangan’, yang diselenggarakan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Perserikatan Bangsa-Bangsa di Roma, Italia, pada 10-13 Oktober 2025. (©️FAO/Riccardo De Luca)
Internasional

Indonesia Pamerkan Ragam Pangan Lokal di Pameran FAO Roma

beritapalu
Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN, Prof Budi Setiyono menyampaikan sambutan pada Workshop Pembelajaran Selatan-Selatan FP2030 di Bali, Rabu (8/10/2025). (© BKKBN Bali)
Internasional

Workshop Keluarga Berencana Asia-Pasifik di Bali, 13 Negara Hadir

beritapalu
Dari kiri ke kanan: YF (24) warga Gumbasa, Kabupaten Sigi, HE (24), warga Mojokerto, Jawa Timur, dan MN (38), warga Kelurahan Kamonji, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu. (© Ditresnarkoba Polda Sulteng)
Headline

Polda Sulteng Gagalkan Penyelundupan 3 Kg Sabu-Sabu di Bandara Palu

beritapalu
Ilustrasi. (AI)
Headline

Peta Korupsi Sulteng 2024: Urutan ke-11 Nasional, Kerugian Negara Rp39,3 Miliar

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Berlandaskan prinsip-prinsip jurnalisme dan memegang teguh kode etik jurnalistik. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak, kami juga punya persepsi sendiri untuk menerjemahkannya. Tidak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?