PALU, beritapalu.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Aristan, menemukan sejumlah persoalan infrastruktur saat berkunjung ke Tatura Utara, Jalan Anoa, Lorong Tamalanja, Kota Palu, Minggu (5/10/2025). Persoalan yang dikeluhkan warga meliputi drainase buruk, jembatan kayu rapuh, minimnya penerangan jalan, hingga kebutuhan bantuan UMKM.
Kunjungan yang dilakukan ini mengungkap bahwa kawasan Tatura Utara yang terlihat tertata dari luar, ternyata menyimpan masalah serius terutama saat musim hujan. Rumah-rumah warga kerap terendam air karena tidak adanya sistem drainase yang memadai.
“Kalau hujan besar, air dari jalan utama mengalir ke sini semua. Drainasenya tidak ada, jadi rumah-rumah di bawah tergenang,” ujar Basri, Ketua RW 09, kepada Aristan saat kunjungan.
Selain masalah drainase, warga juga mengeluhkan kondisi jembatan kayu penghubung dari lingkungan Masjid Darus Salam ke Jalan Anoa yang mulai lapuk dan melengkung. Jembatan tersebut digunakan anak-anak setiap hari untuk pergi ke sekolah.
“Setiap pagi kami khawatir kalau anak-anak jatuh. Sudah beberapa kali kayunya patah,” kata Muhlis, salah satu warga.
Persoalan lain yang disampaikan adalah minimnya lampu penerangan jalan di RT 01 RW 07, terutama di jalur menuju masjid. Warga berharap pemerintah dapat memasang penerangan jalan agar lebih aman, terutama bagi perempuan dan anak-anak.
Kelompok ibu-ibu juga menyampaikan harapan untuk mendapatkan bantuan pengembangan usaha kecil seperti laundry dan kuliner. “Kalau bisa ada bantuan mesin cuci atau alat masak, kami bisa kembangkan usaha di rumah,” kata Ibu Jahoriah, pelaku usaha laundry.
Sementara itu, kaum muda menaruh harapan pada pembangunan kembali Mall Tatura Utara yang rusak akibat gempa 2018. Mereka menyebut mall tersebut dulu menjadi sumber penghasilan bagi banyak warga.
Menanggapi temuan tersebut, Aristan menyatakan akan menjalankan fungsi pengawasan dan penyerapan aspirasi sebagai anggota DPRD. Ia berjanji akan mengajukan pertanyaan dan rekomendasi kepada Pemerintah Kota Palu dalam sidang paripurna atau rapat kerja.
“Saya akan mendorong alokasi anggaran khusus untuk drainase, penerangan jalan, dan jembatan penyeberangan dalam pembahasan APBD. Selain itu, akan meminta keterangan resmi dari Dinas PU, Dinas Perhubungan, dan dinas terkait mengenai timeline penanganan masalah ini,” ujar Aristan.
Aristan juga akan memfasilitasi dialog antara warga, pemerintah kota, dan pihak swasta terkait pembangunan kembali Mall Tatura Utara, serta menghubungkan kelompok UMKM dengan Dinas Koperasi dan UMKM untuk program bantuan usaha.
Seluruh masukan warga Tatura Utara akan didokumentasikan dan disampaikan dalam forum resmi DPRD Sulawesi Tengah. Aristan menegaskan akan memastikan suara warga tidak hanya didengar, tetapi juga ditindaklanjuti dengan kebijakan dan anggaran yang konkret. (afd)