PALU, beritapalu.ID | Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu membutuhkan pembebasan lahan seluas minimal 10.000 m² di sisi selatan bandara untuk optimalisasi runway guna mendukung operasional pesawat wide-body (A330) dalam rangka persiapan penerbangan internasional.
Kebutuhan pembebasan lahan ini terungkap dalam rapat persiapan yang digelar Selasa (16/9/2025) di Ruang Polibu, Kantor Gubernur Sulawesi Tengah, yang dipimpin Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Reny A. Lamadjido dan dihadiri Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin serta sejumlah pemangku kepentingan terkait.
Kepala Kantor BLU UPBU Mutiara SIS Al-Jufri Palu Prasetiyohadi memaparkan rencana aksi pengembangan bandara yang harus segera dilaksanakan sebelum beroperasinya penerbangan luar negeri.
Prasetiyohadi menjelaskan, saat ini Bandara Mutiara SIS Al-Jufri masih mampu melayani pesawat narrow-body untuk penerbangan jarak pendek hingga menengah, seperti Boeing 737 dan Airbus A320.
Dengan jenis pesawat tersebut, bandara sudah dapat membuka layanan penerbangan internasional ke 28 negara, di antaranya Mesir, Yaman, Austria, Jerman, Turki, Inggris, Perancis, Spanyol, Australia, Timor Leste, Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, India, Malaysia, Amerika Serikat, Kenya, hingga Afrika Selatan.
Pemerintah Kota Palu menyatakan dukungan terhadap rencana pengembangan bandara mengingat kehadiran penerbangan internasional di Palu diyakini akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, pariwisata, serta konektivitas global Kota Palu dan Sulawesi Tengah.
Rapat yang dihadiri berbagai instansi terkait ini menjadi langkah konkret persiapan Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu dalam mewujudkan layanan penerbangan internasional yang telah lama dinantikan masyarakat Sulawesi Tengah. (afd/*)