LUWU TIMUR, beritapalu.ID | PT Vale Indonesia Tbk melanjutkan upaya pemulihan dampak kebocoran pipa minyak yang terjadi pada 23 Agustus 2025. Memasuki hari ke-10, perusahaan telah menerima 135 aduan dari masyarakat enam desa terdampak di wilayah Towuti.
Desa-desa yang terdampak meliputi Lioka, Langkea Raya, Baruga, Matompi, Timampu, dan Wawondula. PT Vale menurunkan tim untuk melakukan pendataan dan asesmen di setiap area terdampak dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat.
Dari 135 aduan yang masuk melalui Posko Pengaduan & Informasi, Hotline, dan asesmen lapangan, 66 di antaranya telah diselesaikan, 58 sedang dalam tahap penanganan, serta 11 lainnya dalam proses verifikasi.
Salah satu kasus yang ditangani adalah keluhan kesehatan Ibu Teki (71), warga Desa Lioka yang mengalami sesak napas dan batuk-batuk. Kondisi ini diduga dipicu aroma menyengat dari aliran minyak di sungai yang berlokasi sekitar 15 meter dari rumahnya.
PT Vale mengerahkan tenaga kesehatan untuk memberikan pemeriksaan dan perawatan kepada Teki, yang rumahnya berjarak sekitar 5 kilometer dari Posko Pengaduan dan Informasi di Kantor Camat Towuti.
“Saya bersyukur sekali, terima kasih sekali, keberadaan kami jauh, dengan keadaan ini sehingga kurang terawat, tapi ini sesuatu yang luar biasa, ternyata ada penanganan dari PT Vale yang cepat,” ungkap Masikua, suami Teki.
Selain di Desa Lioka, PT Vale juga menangani aduan dari warga Desa Timampu, Arsal, yang langsung ditindaklanjuti melalui pemberian obat dan pemantauan berkala.
PT Vale memastikan layanan pengaduan melalui Posko di Kantor Camat yang buka setiap hari pukul 07.00-18.00 serta Hotline aktif 24 jam. Perusahaan juga akan membuka tambahan Posko Pengaduan di Desa Timampu dengan melibatkan pemuda desa.
“Kami peduli terhadap apa yang dirasakan masyarakat di situasi yang sulit ini. Tentunya kami berusaha hadir lebih dekat, untuk memberikan ketenangan dan rasa aman,” kata Head of External Relation PT Vale, Endra Kusuma. (afd/*)