Dari Taipa hingga Buol: Mimpi 200 Anak Bersatu di SRT 20 Palu

Kegembiraan memenuhi kompleks BPSDM Provinsi Sulawesi Tengah pada Jumat (15/8/2025). Suara tawa dan canda anak-anak bercampur dengan gelombang haru para orang tua yang akan melepas kepergian buah hati mereka. Hari ini, Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 20 Palu resmi membuka babak baru dalam sejarah pendidikan Sulawesi Tengah.

JUMIATI tak bisa menahan air mata saat melihat putrinya bersama 199 teman barunya. Ibu empat anak dari Taipa, Palu Utara ini masih tidak percaya anaknya bisa bersekolah di tempat yang begitu megah, lengkap dengan asrama dan fasilitas modern.

“Suami saya cuma buruh harian lepas, saya ibu rumah tangga yang lagi hamil anak kelima. Rasanya seperti mimpi anak saya bisa sekolah di sini,” ujarnya sambil mengusap mata.

Cerita serupa dialami keluarga-keluarga dari Poso, Sigi, Banggai Kepulauan, Donggala, Parigi Moutong, hingga Buol. Mereka rela menempuh perjalanan jauh, meninggalkan kampung halaman, demi mengantarkan anak-anak mereka ke gerbang masa depan yang lebih cerah.

Harmoni dalam Keberagaman

Di dalam gedung BPSDM yang kini disulap menjadi sekolah impian, 125 siswa SMA dan 75 siswa SMP dari latar belakang yang berbeda mulai berbaur. Ada Fatimah dari Poso yang bercita-cita jadi dokter, Budi dari Sigi yang bermimpi menjadi insinyur, dan Sari dari Banggai Kepulauan yang ingin jadi guru.

“Setiap siswa adalah permata yang belum dipoles. Kita wajib membimbing mereka untuk percaya diri dan berani bermimpi,” ujar Diah Rini Lesmawati, Kepala Sentra Nipotowe Palu yang juga menjadi PIC SRT 20 Palu.

BACA JUGA:  Program Kesejahteraan Sosial akan Berlanjut di Periode Kedua

Anita, Kepala Sekolah yang baru ditunjuk, masih terlihat gugup namun penuh semangat. “Sebagai kepala sekolah rakyat yang baru, saya merasa terhormat dapat memimpin SRT 20 Palu. Tugas kami bukan hanya menyampaikan pelajaran, tetapi juga membimbing anak-anak untuk tumbuh menjadi generasi yang tangguh,” katanya dengan mata berbinar.

Petugas memverifikasi berkas siswa yang akan mengikuti pendidikan di SRT 20 di Palu, Jumat (15/8/2025). (©bmzIMAGES/basri marzuki)
Petugas memverifikasi berkas siswa yang akan mengikuti pendidikan di SRT 20 di Palu, Jumat (15/8/2025). (©bmzIMAGES/basri marzuki)

Lebih dari Sekadar Sekolah

SRT 20 Palu bukan sekolah biasa. Sebagai sekolah berasrama, ia menjadi rumah kedua bagi 200 anak yang sebagian besar berasal dari keluarga prasejahtera. Kursi di ruang kelas sudah modern, asrama tertata rapi, dan yang terpenting, harapan mulai tumbuh di hati setiap anak.

Wakil Gubernur Sulteng dr. Reny A. Lamadjido yang membacakan sambutan Gubernur Anwar Hafid menegaskan filosofi di balik hadirnya sekolah ini. “Pendidikan dianggap sebagai jembatan emas menuju masa depan. Sekolah ini memberikan kesempatan setara untuk belajar, mengembangkan karakter, keterampilan, dan nilai kebersamaan.”

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang dimulai hari ini dirancang khusus untuk memperkenalkan anak-anak pada kehidupan baru mereka. Selama dua minggu, mereka akan belajar tentang visi-misi sekolah, kedisiplinan, nilai kebangsaan, dan yang tak kalah penting, bagaimana hidup bersama dengan teman-teman dari berbagai daerah.

BACA JUGA:  Kayumalue Ngapa Kini Punya Lapangan Sepak Takraw Keren

Mimpi Besar dari Jakarta

Dari Jakarta, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) memantau perkembangan program ambisius ini. SRT 20 Palu adalah bagian dari 159 Sekolah Rakyat yang ditargetkan beroperasi tahun ini, mencakup Tahap 1A, 1B, dan 1C.

“Kami percaya bahwa kemiskinan bukan takdir. Dengan pendidikan yang tepat, setiap anak dapat meraih masa depan yang lebih baik,” tegasnya dalam laporan yang dikirim ke Palu.

Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk masyarakat yang sehat, cerdas, dan sejahtera. Slogan “Cerdas Bersama, Tumbuh Setara” bukan sekadar jargon, melainkan komitmen nyata untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua anak Indonesia.

Seorang siswa merapikan tempat tidur di asrama SRT 20 Palu, Jumat (15/8/2025). (©bmzIMAGES/basri marzuki)
Seorang siswa merapikan tempat tidur di asrama SRT 20 Palu, Jumat (15/8/2025). (©bmzIMAGES/basri marzuki)

Tadulako Nambaso

Di Sulawesi Tengah, SRT 20 Palu menjadi sekolah kedua setelah SRMP 22 Sigi yang telah beroperasi sejak 14 Juli lalu dengan 50 siswa. Kehadiran dua sekolah ini diharapkan dapat melahirkan generasi “Tadulako Nambaso” – para pemimpin hebat masa depan Sulawesi Tengah.

“Banyak potensi tersembunyi di antara anak-anak ini. Mereka mungkin berasal dari keluarga yang kekurangan secara ekonomi, tapi kaya akan semangat dan mimpi,” kata salah seorang guru yang akan mengajar di SRT 20 Palu.

Kurikulum yang dirancang khusus (tailor-made) memadukan standar nasional dengan kekhasan lokal. Tiga muatan utama – kurikulum persiapan, kurikulum sekolah formal, dan kurikulum asrama – dirancang untuk membentuk karakter secara holistik.

BACA JUGA:  SRT 20 Palu Mulai MPLS, Tampung 200 Siswa dari 7 Kabupaten dan Kota

Harapan Baru Terbit

Sore itu, setelah rangkaian acara pembukaan MPLS selesai, para siswa mulai menata barang-barang mereka di asrama. Suasana masih canggung, namun senyum-senyum kecil mulai bermunculan ketika mereka saling berkenalan.

“Nama saya Andi, dari Palu. Kalian dari mana?” tanya seorang anak sambil mengulurkan tangan ke teman sekamarnya.

Di sudut lain asrama, para guru dan wali asuh berkumpul merencanakan hari-hari ke depan. Mereka paham betul bahwa tugas mereka bukan hanya mengajar, tetapi juga menjadi orang tua kedua bagi anak-anak yang kini jauh dari keluarga.

“Kesabaran, ketulusan, dan perhatian dari semua pihak menjadi faktor utama dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan mendukung perkembangan anak,” kata Diah Rini sambil memandang anak-anak yang mulai terlihat akrab satu sama lain.

Malam pertama di SRT 20 Palu mungkin masih terasa asing bagi 200 anak ini. Namun, di balik keheningan asrama, mimpi-mimpi besar mulai tumbuh. Dari Taipa hingga Buol, dari Poso hingga Banggai Kepulauan, mereka kini bersatu dalam satu visi: meraih masa depan yang lebih baik melalui pendidikan.

Di sinilah benih-benih Tadulako Nambaso mulai disemai, bersiap tumbuh menjadi pemimpin yang akan mengubah wajah Sulawesi Tengah di masa mendatang. (bmz)

Leave a Comment

Scroll to Top