OJK Sulteng: Industri Jasa Keuangan Tumbuh Positif di Mei 2025

PALU, beritapalu.ID | Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Tengah (OJK Sulteng) melaporkan kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Sulawesi Tengah pada Mei 2025 tetap stabil dengan kinerja positif, likuiditas memadai, dan profil risiko terjaga.

Pertumbuhan positif terjadi di seluruh sektor, mulai dari industri perbankan, keuangan non-bank yang meliputi PPDP (Perasuransian, Penjamin dan Dana Pensiun), PVML (Perusahaan Pembiayaan, Modal Ventura dan LJK Lainnya), hingga pasar modal.

Kinerja Perbankan Konvensional Menguat

Per 31 Mei 2025, sebagian besar indikator perbankan mencatat pertumbuhan positif secara year-on-year (yoy). Total aset perbankan mencapai Rp77,21 triliun, tumbuh 11,37 persen (yoy).

Penyaluran kredit juga meningkat menjadi Rp58,41 triliun atau tumbuh 10,27 persen (yoy). Namun, penghimpunan Dana Pihak Ketiga mengalami penurunan tipis menjadi Rp36 triliun atau turun 0,58 persen (yoy).

BACA JUGA:  OJK Sulteng Laksanakan Vaksinasi Untuk Industri Jasa Keuangan

Dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah tetap terkendali dengan non-performing loan (NPL) hanya 1,87 persen.

Perbankan Syariah Menunjukkan Momentum Kuat

Kinerja perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dengan total aset sebesar Rp3,72 triliun, meningkat 17,72 persen (yoy).

Pembiayaan syariah menunjukkan tren positif 16,67 persen (yoy) menjadi Rp3,29 triliun, sementara penghimpunan dana pihak ketiga tumbuh 2,37 persen (yoy) menjadi Rp2,16 triliun.

Dukungan untuk UMKM Terus Menguat

Komitmen perbankan mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terealisasi melalui peningkatan penyaluran kredit. Posisi penyaluran kredit UMKM mencapai Rp18,04 triliun atau tumbuh 8,67 persen (yoy) dengan kualitas NPL yang masih terjaga di level 3,27 persen.

BACA JUGA:  Dorong Kesadaran Finansial, OJK Sulteng Kick-Off Bulan Literasi Keuangan

Lembaga Keuangan Non-Bank Berkembang Pesat

Sektor lembaga jasa keuangan non-bank juga menampilkan kinerja positif di Mei 2025. Perusahaan pembiayaan tumbuh dengan penyaluran pembiayaan Rp7,32 triliun, meningkat 14,36 persen (yoy) dengan NPF terjaga di angka 1,74 persen.

Sektor dana pensiun mencatat total aset tumbuh 5,43 persen (yoy) menjadi Rp105,25 miliar dan total investasi meningkat 6,09 persen menjadi Rp103,15 miliar.

Fintech P2P Lending Tumbuh Signifikan

Dari sisi peer-to-peer lending, outstanding pinjaman mencapai Rp542,60 miliar, meningkat signifikan 53,58 persen (yoy). Jumlah rekening penerima aktif tercatat 163.012 rekening dengan tingkat wanprestasi (TWP90) terjaga di 1,75 persen.

Investor Pasar Modal Melonjak

Di sektor pasar modal, pertumbuhan jumlah investor terus meningkat dengan 161.483 rekening investasi pada Mei 2025, tumbuh 34,62 persen (yoy).

BACA JUGA:  HBI Layangkan Somasi Terkait Plagiarisme Konsep FDL 2025

Rekening reksadana masih mendominasi dengan 120.691 rekening atau 76,01 persen dari keseluruhan rekening investasi.

Dampak Program Berkelanjutan

Pertumbuhan positif ini seiring dengan kegiatan edukasi, inklusi keuangan, serta pelindungan konsumen yang dilakukan OJK secara berkelanjutan di Sulawesi Tengah.

Kinerja yang solid di semua sektor menunjukkan kontribusi industri jasa keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi regional Sulawesi Tengah. (afd/*)

Leave a Comment

Scroll to Top