Beauty, Fashion, dan Fragrance Festival Jembatani Industri Kreatif Indonesia

JAKARTA, beritapalu.ID | Dua praktisi industri kecantikan berpengalaman dua dekade, Hanifa Ambadar dan Novita Imelda, meluncurkan The Beauty, Fashion, and Fragrance Festival (BFF Festival) sebagai solusi atas tantangan yang dihadapi industri kreatif Indonesia.

Inisiatif ini muncul dari identifikasi celah penting di pasar kecantikan dan fashion Indonesia yang dinamis, di mana merek lokal masih kesulitan menjangkau audiens yang lebih luas dan beragam.

Meski sektor kecantikan mengalami pertumbuhan pesat, merek lokal masih sulit menjangkau konsumen yang menghargai kualitas dan pengalaman lebih dari sekadar diskon. Industri fashion Indonesia juga menghadapi tekanan dari produk impor bergaruh murah dengan craftsmanship kurang terjaga dan proses tidak ramah lingkungan.

“Konsumen, pelaku, atau pendiri produk kecantikan dan fashion di Indonesia masih banyak yang tidak saling mengenal. Ada cukup banyak pelanggan brand kecantikan lokal yang belum menjadi konsumen jenama fashion lokal, begitu pula sebaliknya,” ungkap penjelasan dalam rilis acara.

BACA JUGA:  Serunya Fashion Street Bertema Kemerdekaan di Vatulemo

Pesatnya pertumbuhan label parfum lokal juga menciptakan keunikan tersendiri. Di tengah maraknya online shopping, wewangian masih menjadi produk yang lebih menyenangkan jika bisa dibeli langsung dengan pengalaman sensori yang terarah.

BFF Festival hadir sebagai wadah crossover dinamis yang menyatukan kecantikan, fashion, dan lifestyle. Acara ini bertujuan mengundang audiens baru dan mendukung kemitraan bermakna di berbagai sektor.

“Di BFF Festival, kami tidak sekadar menjual dan menampilkan produk, tapi kami ingin memulai ruang diskusi, menetapkan tren, hingga membentuk masa depan kecantikan serta fashion di Indonesia,” kata Hanifa Ambadar.

“Kami percaya bahwa brand yang berkualitas layak mendapatkan panggung yang lebih baik, yang menampilkan kreativitas dan kualitas mereka, menghubungkan mereka dengan audiens yang mencari lebih dari sekadar diskon,” tambahnya.

BACA JUGA:  ASEAN dan India Diprediksi Jadi Pusat Ekonomi Global

Festival ini menghadirkan pameran kurasi dengan 200 merek kecantikan, fashion, dan wewangian berkualitas Indonesia. Label fashion yang berpartisipasi antara lain Tulola, Oemah Etnik, Isago, IKYK, NASL, Ria Miranda, KAMI., Ella & Glo, Glashka, dan Shaddy.

Untuk kategori beauty dan fragrance, hadir Wardah, Make Over, Somethinc, BLP, Ms Glow, Menard, 3CE, Tirtir, Normal Estate, Studio Sable, Scent of Pluto, hingga Personal Chemistry. Berbagai acara antara lain: Pertunjukan trunk show yang menggabungkan narasi fashion dan kecantikan; Workshop interaktif dan diskusi panel dengan para ahli industry; Kesempatan networking untuk kolaborasi antara merek, kreator, dan konsumen; dan Pertunjukan musik berkolaborasi dengan Love Fest SCTV.

BACA JUGA:  Modest Fashion, Bukan Hanya Berupa Busana Muslim

“BFF Festival dibentuk dari ide sepasang sahabat, diciptakan untuk banyak sahabat lainnya. Festival ini lebih dari sekadar acara, ini adalah gerakan untuk membangun ekosistem yang lebih kuat dan terhubung,” kata Novita Imelda.

Festival ini diharapkan menjadi platform kolaborasi yang mengangkat industri kreatif Indonesia, mendukung pertumbuhan ekonomi, serta memberdayakan konsumen dalam membuat pilihan yang lebih tepat dan bersemangat. (afd/*)

Leave a Comment

Scroll to Top