DONGGALA, beritapalu.ID | Sebanyak 80 nelayan skala kecil dari Kecamatan Banawa Selatan, Kabupaten Donggala, resmi menerima dokumen Pas Kecil dan jaket pelampung dalam kegiatan di Balai Desa Tosale, Rabu (10/9/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT PELNI, bekerja sama dengan Yayasan Konservasi Laut (YKL) Indonesia, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Teluk Palu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Tengah, serta pemerintah desa setempat.
Direktur Eksekutif YKL Indonesia Nirwan Dessibali menegaskan fasilitasi penerbitan Pas Kecil adalah langkah penting memperkuat legalitas kapal nelayan kecil sekaligus berkontribusi memperbaiki basis data perikanan skala kecil.
“Dengan adanya Pas Kecil, nelayan memiliki perlindungan hukum, akses yang lebih adil ke program pemerintah, dan dapat lebih aman melaut karena didukung dengan alat keselamatan standar,” kata Nirwan.
Kepala Cabang PT PELNI Palu Christian Moreys Nainggolan menyebut kegiatan ini sebagai wujud nyata kepedulian perusahaan terhadap nelayan kecil.
“Apa yang dimulai dari hal kecil seperti Pas Kecil dan alat keselamatan berupa jaket pelampung ini akan berdampak besar bagi keberlanjutan usaha dan keselamatan nelayan di laut,” ujarnya.
Christian berharap dukungan ini bermanfaat dan bisa terus berlanjut di masa mendatang.
Kepala KSOP Teluk Palu Capt. Handry Sulfian mengingatkan pentingnya Pas Kecil dari aspek keselamatan pelayaran.
“Dokumen ini bukan hanya soal legalitas, tapi juga berkaitan langsung dengan keselamatan di laut. Nelayan yang memiliki Pas Kecil lebih mudah mengakses subsidi pemerintah dan perlindungan hukum,” katanya.
Handry berharap para nelayan menjaga dokumen ini dengan baik.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP Sulawesi Tengah Herdyanto menekankan pentingnya keterbukaan data dalam pengelolaan kuota tangkap.
“Kuota penangkapan ikan ditentukan dari data di lapangan. Jika nelayan melaporkan secara jujur hasil tangkapannya, maka kuota untuk Sulawesi Tengah bisa lebih tepat sasaran,” jelasnya.
Herdyanto menambahkan, semakin besar kapal, semakin besar pula biaya operasional. “Karena itu, nelayan kecil tetap perlu kita dukung agar bisa terus berproduksi secara berkelanjutan,” katanya.
Perwakilan nelayan Hasdin dari Desa Tolongano menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang memfasilitasi kegiatan ini.
“Terima kasih kepada YKL, PT PELNI, KSOP, DKP, dan pemerintah desa. Pas Kecil ini sangat bermanfaat bagi kami para nelayan yang sebenarnya sulit kami dapatkan selama ini,” ungkapnya.
Kepala Desa Tosale Moh Raziqin juga menyampaikan terima kasih. “Kami sangat berterima kasih karena nelayan di desa kami kini memiliki Pas Kecil yang akan membantu mereka mengakses program pemerintah dan melaut dengan lebih aman,” ucapnya.
Raziqin berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut di desa-desa lainnya.
Penyerahan Pas Kecil dilakukan secara simbolis kepada perwakilan nelayan dari lima desa, yaitu Tosale, Lalombi, Lembasada, Tolongano, dan Lalombi. Dari total 102 dokumen yang difasilitasi, 80 di antaranya telah diterbitkan dan diserahkan pada kesempatan ini. (afd/*)