DONGGALA, beritapalu.ID | Wakil Bupati Donggala Taufik M Burhan membuka Festival Layangan Donggala 2025 yang diikuti 256 peserta dari 13 daerah di Indonesia dan berhadiah total Rp250 juta di Pelabuhan Lama, Kecamatan Banawa, Selasa (23/09/2025).
Event yang pertama kali diselenggarakan di Kabupaten Donggala ini merupakan kejuaraan nasional terbuka Piala Bupati Donggala yang berlangsung hingga 27 September 2025.
Peserta berasal dari berbagai daerah meliputi Kota Palu, Situbondo, Bitung, Bontang, Kota Mobagu, Manado, Karawang, Bandung, Kalimantan, Sorong, Jakarta, Gorontalo, dan Samarinda, selain peserta lokal Donggala.
Wakil Bupati Donggala menyatakan festival ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan momentum penting bagi masyarakat Donggala.
“Festival ini merupakan awal baru, semangat baru dengan tumbuhnya motivasi baru Pemkab Donggala untuk menggairahkan seluruh aspek pembangunan. Salah satunya melalui event ini,” kata Taufik.
Ia menambahkan penyelenggaraan festival juga menjadi simbol kreativitas masyarakat pesisir sekaligus ruang silaturahmi antar peserta dari berbagai daerah.
Taufik menjelaskan kegiatan ini diharapkan mampu mendongkrak sektor pariwisata Donggala sekaligus menggerakkan UMKM lokal sebagai dampak ekonomi langsung dari kedatangan peserta dan pengunjung.
“Ini menjadi simbol masyarakat pesisir untuk menumbuhkan kreativitas dan kebersamaan, kita dapat menarik wisatawan, menggerakkan UMKM lokal, serta menguatkan identitas budaya Donggala sebagai daerah maritim,” jelas Taufik.
Wakil Bupati menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi pembangunan Pemkab Donggala untuk mewujudkan daerah yang sejahtera, maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Ia juga berpesan kepada seluruh peserta untuk menunjukkan kreativitas terbaik dan tetap menjunjung tinggi sportivitas selama kompetisi berlangsung.
“Jadikan festival ini sebagai ajang silaturahmi serta menumbuhkan kebanggaan terhadap kabupaten yang kita cintai. Harapan kita, ke depan Donggala bisa lebih maju dan menjadi kabupaten terdepan di Sulawesi Tengah,” pungkas Taufik.
Festival layangan perdana di Donggala ini diharapkan menjadi event tahunan yang dapat memperkuat identitas budaya maritim sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata dan UMKM. (afd/*)