JAKARTA, beritapalu.ID | Institute for Essential Services Reform (IESR) menilai berakhirnya insentif kendaraan listrik pada 2026 akan mengakibatkan kenaikan harga mobil listrik dan berpotensi menekan penjualan serta menghambat perkembangan industri pendukung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan insentif mobil listrik tidak akan diperpanjang pada 2026. Pemerintah berencana mengalihkan anggaran insentif tersebut untuk mendukung program mobil nasional.
Insentif yang tidak diperpanjang mencakup pembebasan bea masuk impor kendaraan listrik dalam bentuk mobil utuh atau completely built up (CBU) dari tarif normal sebesar 50 persen menjadi nol persen.
IESR menilai hilangnya potongan PPN 10 persen dan insentif impor CBU kendaraan listrik dapat menekan penjualan kendaraan listrik dan menghambat perkembangan industri pendukung, termasuk baterai dan komponen kendaraan listrik.
Langkah ini juga berpotensi memperlambat adopsi kendaraan listrik sehingga berdampak pada penurunan laju permintaan BBM dan impor minyak.
Chief Executive Officer (CEO) IESR, Fabby Tumiwa mengungkapkan penggunaan kendaraan listrik mendukung visi ketahanan untuk kemandirian energi yang dicanangkan Presiden Prabowo.
Berdasarkan analisis IESR, penggunaan mobil listrik sejauh 20 ribu km dapat mengurangi impor BBM hingga 1.320 liter dan menghemat biaya pengguna sekitar Rp6,89 juta per tahun.
Dengan jumlah kendaraan listrik di jalan hingga Oktober 2025 yang mencapai sekitar 140 ribu unit, potensi penghematan mencapai 185 ribu kiloliter BBM dan biaya kompensasi sekitar Rp315 miliar pada tahun berjalan, sekaligus berkontribusi pada penurunan emisi.
“Elektrifikasi kendaraan bermotor merupakan tulang punggung penurunan emisi di sektor transportasi. Kontribusinya bisa mencapai 45–50 persen dari total penurunan emisi sektor transportasi,” ujar Fabby.
Fabby menambahkan, percepatan elektrifikasi kendaraan memerlukan implementasi strategi yang konsisten melalui bauran kebijakan, regulasi, dan insentif yang saling menguatkan. Rasionalisasi subsidi BBM menjadi langkah mendesak karena selama ini melemahkan daya saing kendaraan listrik.
Koordinator Riset Manajemen Permintaan Energi IESR, Faris Adnan Padhilah, menyampaikan minat perbankan nasional untuk membiayai industri kendaraan listrik dan kredit kepemilikan kendaraan listrik terus meningkat.
Ia menyebutkan, penerapan kebijakan sisi pasokan seperti mandat kendaraan listrik, instrumen ekonomi termasuk pajak karbon pada BBM, serta insentif non-fiskal lainnya seperti bebas ganjil-genap akan meningkatkan daya tarik kendaraan listrik dan mendorong minat konsumen.
IESR menilai momentum adopsi kendaraan listrik perlu dijaga untuk mendorong permintaan eksponensial yang dapat menciptakan industri pendukung seperti baterai. Terwujudnya industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir dapat menciptakan potensi akumulasi manfaat ekonomi sedikitnya Rp544 triliun per tahun hingga 2060.
Studi IESR menunjukkan insentif berperan signifikan dalam mendorong adopsi kendaraan listrik. Hingga Oktober 2025, penjualan mobil listrik mencatat rekor 68.827 unit dan didominasi oleh mobil listrik yang mendapatkan insentif.
Sebaliknya, berakhirnya insentif sepeda motor listrik pada 2025 menyebabkan penjualan anjlok hingga 80 persen pada kuartal pertama dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
IESR mendorong pemerintah mengkaji ulang rencana penghentian insentif kendaraan listrik, mengingat sejumlah produsen masih dalam tahap pembangunan pabrik dan adanya kebutuhan menarik investasi dari brand lain agar tidak beralih ke negara kompetitor di Asia Tenggara.
Dalam jangka pendek, IESR merekomendasikan empat langkah utama yaitu memperpanjang insentif selama satu tahun, mempercepat peremajaan kendaraan melalui penetapan batas usia kendaraan, menetapkan mekanisme insentif khusus untuk kendaraan listrik roda dua, dan melakukan promosi investasi untuk menarik produsen kendaraan listrik membangun pabrikan di Indonesia.
pojokPALU
pojokSIGI
pojokPOSO
pojokDONGGALA
pojokSULTENG
bisnisSULTENG
bmzIMAGES
rindang.ID
Akurat dan Terpecaya