PALU, beritapalu.ID | Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid melepas tujuh warga Kota Palu yang akan mengikuti Diklat Bahasa dan Budaya Jepang yang diselenggarakan oleh International Organization for Migration (IOM) Jepang di ruang kerjanya, Selasa (14/10/2025).
Ketujuh peserta—terdiri dari tiga laki-laki dan empat perempuan—telah dinyatakan lulus seleksi ketat dan memenuhi seluruh kriteria untuk mengikuti pelatihan pada periode Oktober–Desember 2025 sebagai bagian dari persiapan penempatan kerja di Jepang melalui skema Specified Skilled Worker (SSW).
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Tenaga Kerja Kota Palu, Setyo Susanto, menjelaskan bahwa program ini berbeda dari skema magang sebelumnya. Peserta yang ditempatkan akan menjalani kontrak kerja selama lima tahun dengan penghasilan antara Rp19 juta hingga Rp22 juta per bulan.
“Ini bukan lagi program magang, melainkan SSW yang mensyaratkan kompetensi kerja yang lebih tinggi. Seleksinya sangat ketat,” kata Setyo.
Menurutnya, dari lebih 100 pendaftar awal, hanya 25 orang yang lolos seleksi administrasi dan tes awal. Setelah melalui uji lanjutan, tersisa 13 orang, dan akhirnya hanya tujuh yang dinyatakan memenuhi standar setelah menjalani tes IGRA—penilaian yang mencakup kondisi fisik, mental, dan kesiapan kerja.
“Peserta yang belum lolos masih akan diprioritaskan untuk program serupa pada 2026, asalkan memperbaiki aspek-aspek yang dinilai kurang,” tambahnya.
Dalam arahannya, Wali Kota Hadianto Rasyid berpesan agar para peserta memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh. “Pelajari budaya dan etos kerja Jepang secara mendalam. Ini bukan hanya soal bekerja, tapi juga membawa nama baik Kota Palu di kancah internasional,” ujarnya.
Program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Palu dalam memperluas peluang kerja bagi generasi muda sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di tingkat global. (afd/*)