LUWU TIMUR, beritapalu.ID | PT Vale Indonesia Tbk menegaskan komitmennya dalam menangani dampak kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, Kabupaten Luwu Timur dengan menyerahkan kompensasi simbolis kepada masyarakat terdampak.
Seremonial penyerahan dilakukan di Aula Kantor Camat Towuti, Kamis (2/10/2015) oleh Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam bersama Chief Operations and Infrastructure Officer (COIO) PT Vale, Abu Ashar. Enam perwakilan warga dari Desa Lioka dan Timampu menerima kompensasi sebagai bagian dari skema pemulihan yang telah berjalan sejak insiden terjadi pada 23 Agustus 2025.
Dalam sambutannya, Bupati Irwan menyampaikan bahwa proses kompensasi dilakukan berdasarkan identifikasi dan verifikasi lapangan oleh tim teknis pemerintah daerah dan ahli independen. “Penerima kompensasi hari ini adalah mereka yang datanya sudah final dari hasil verifikasi. Targetnya seluruh kompensasi dapat diselesaikan bulan ini agar tidak terjadi bias informasi,” ujarnya.
Skema kompensasi dirancang dengan pendekatan ilmiah untuk mengukur tingkat dampak terhadap sawah, kebun, ternak, empang, dan sumber air. Klasifikasi dampak dibagi dalam kategori rendah, sedang, dan tinggi, guna memastikan keadilan dan transparansi.
Abu Ashar menegaskan bahwa kompensasi merupakan bagian dari komitmen jangka panjang PT Vale dalam pemulihan menyeluruh. “Penyerahan simbolis ini bukan akhir, melainkan awal dari komitmen panjang PT Vale dalam bertanggung jawab atas insiden ini,” katanya.
Langkah pemulihan yang telah dilakukan meliputi pembersihan sungai, drainase, dan lahan pertanian terdampak, serta pemantauan kualitas air dan tanah oleh tim ahli. PT Vale juga berkolaborasi dengan Pemda Luwu Timur, Satgas Bupati, DLH, Dinas Pertanian, Dinas Peternakan, TNI/Polri, DPRD Lutim, Camat Towuti, kepala desa, dan tokoh masyarakat.
Warga terdampak menyampaikan apresiasi atas respons cepat perusahaan. “Saat melaporkan sawah saya yang terdampak, perusahaan langsung merespons dengan diskusi terbuka. Itu bukti nyata tanggung jawab mereka,” ujar Ali Bastian Wualah Bantoto, petani dari Desa Lioka.
Aroyos, peternak sapi dari desa yang sama, juga menyampaikan kepuasannya. “Seekor sapi saya mati akibat air sungai yang terkena tumpahan minyak. Laporan saya segera ditindaklanjuti hingga akhirnya diselesaikan melalui kompensasi,” tuturnya.
Selain penyerahan simbolis, kegiatan ini turut memastikan dialog terbuka antara perusahaan, masyarakat, dan pemangku kepentingan agar proses pemulihan berjalan secara inklusif. PT Vale dan Pemda Luwu Timur menyatakan bahwa kompensasi akan dilanjutkan secara bertahap sesuai hasil verifikasi lapangan.
Adapun warga yang menerima kompensasi simbolis antara lain Ali Bastian Wualah Bantoto, Alpius Samuda, Aroyos (Desa Lioka), serta Tasdino dan Harmin (Desa Timampu). (afd/*)