PALU, beritapalu.ID | Wali Kota Palu Hadianto Rasyid memimpin ziarah dan tabur bunga di sejumlah titik bersejarah terkait bencana alam gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang melanda Kota Palu pada 28 September 2018 silam, Minggu (28/9/2025).
Kegiatan penghormatan ini dilakukan di beberapa kawasan yang terdampak langsung bencana, yakni Kelurahan Besusu Barat Kecamatan Palu Timur, Kelurahan Balaroa Kecamatan Palu Barat, Kelurahan Petobo Kecamatan Palu Selatan, serta Pemakaman Umum Poboya di Kecamatan Mantikulore.
“Tanggal 28 kita memperingati sebuah musibah besar, yakni gempa, tsunami, dan likuefaksi yang membawa korban cukup besar. Ini menjadi pelajaran bagi masyarakat dan pemerintah bahwa Palu merupakan daerah rawan bencana,” kata Hadianto saat kegiatan ziarah.
Wali Kota menekankan pentingnya memperkuat langkah mitigasi dan edukasi kebencanaan. “Bukan berarti kita menanti musibah, melainkan mempersiapkan diri menghadapi ketetapan Allah SWT,” tegasnya.
Kegiatan dipimpin langsung Hadianto didampingi Wakil Wali Kota Imelda Liliana Muhidin bersama jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pejabat lainnya.
Saat berada di Pemakaman Umum Poboya, Hadianto menegaskan pentingnya momen ini sebagai wujud penghormatan kepada para korban.
“Hari ini kita berada di kawasan perkuburan keluarga kita di Poboya, tempat di mana banyak saudara kita dimakamkan akibat bencana 2018. Semoga kehadiran kita menjadi niat tulus untuk mengirim doa dan memberikan penghormatan,” ujarnya.
Hadianto menambahkan, kegiatan ini mengingatkan seluruh masyarakat akan kewajiban mengenang setiap tanggal 28 September. “Kita bermunajat kepada Allah SWT agar para korban dimuliakan sebagai syuhada, mendapat kelapangan dan kemudahan di sisi-Nya,” katanya.
Sebelum kegiatan ziarah, Pemerintah Kota Palu juga melaksanakan Salat Subuh berjamaah bertajuk “Subuh Berkah” di Lapangan Vatulemo, Kota Palu, pada pagi yang sama.
Kegiatan yang dihadiri Hadianto, Imelda, para pimpinan OPD, camat, dan lurah se-Kota Palu ini menampilkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah Prof. Zainal Abidin sebagai penceramah.
Zainal Abidin menyampaikan pesan keagamaan sekaligus mengingatkan jamaah agar senantiasa memperkuat keimanan, persaudaraan, dan kepedulian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Suasana khidmat terlihat sejak jamaah mulai memadati Lapangan Vatulemo pada dini hari. Setelah Salat Subuh, kegiatan dilanjutkan dengan tausiah yang membangkitkan semangat keagamaan dan mengajak masyarakat terus bangkit membangun Kota Palu pascabencana.
Kegiatan Subuh Berkah menjadi momentum penting, tidak hanya dalam rangka memeriahkan HUT ke-47 Kota Palu, tetapi juga sebagai refleksi bersama agar masyarakat senantiasa bersyukur, berdoa, dan berusaha menjadikan Palu sebagai kota yang religius, tangguh, dan penuh keberkahan.
Kegiatan ziarah dan tabur bunga telah menjadi agenda tahunan Pemerintah Kota Palu bersama masyarakat sebagai bentuk penghormatan dan doa bagi para korban, sekaligus pengingat agar kesiapsiagaan terhadap bencana selalu ditingkatkan. (afd/imr/*)