beritapalu.id
Monday, 8 Dec 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

Keikhlasan Guru: Cahaya di Tengah Bayang-Bayang Stigma

Published: 20 August, 2025
Share
Ilustrasi kegiatan belajar di sekolah. (©bmzIMAGES/basri marzuki)
Ilustrasi kegiatan belajar di sekolah. (©bmzIMAGES/basri marzuki)
SHARE
Dr. Kamridah, M. Th.I (©dok. pribadi)
Dr. Kamridah, M. Th.I

DI sebuah sekolah negeri di pinggiran Kota, pak Ahmad tetap datang setiap pagi meski gajinya kerap terlambat berbulan-bulan. Ia membawa modul fotokopian dari kantong pribadi, karena sekolah tak mampu menyediakan buku yang layak. Ketika orang tua murid mengeluh soal kualitas Pendidikan, ia yang disalahkan. Ketika anggaran pendidikan dipotong, ia yang pertama merasakan dampaknya. Namun, setiap hari pak Ahmad tetap berdiri di depan kelas, dengan senyum tulus dan semangat yang tak pernah surut.

Ironi ini terjadi di seluruh Indonesia. Guru, yang sebenarnya menjadi ujung tombak kemajuan bangsa, justru kerap dipandang sebagai “beban” oleh berbagai pihak. Pemerintah menganggap mereka beban anggaran. Masyarakat menganggap mereka kambing hitam atas rendahnya kualitas pendidikan. Media massa sering menggambarkan profesi guru sebagai pilihan terakhir bagi mereka yang “tidak mampu” meraih profesi lain. Namun dibalik stigma negative ini, tersimpan keikhlasan yang luar biasa. Keiklasan yang menjadi fondasi sesungguhnya dari sistem pendidikan kita yang masih bertahan hingga kini.

Data Kemendikbudristek 2024 menunjukkan bahwa 85% guru di Indonesia masih menggunakan dana pribadi untuk keperluan mengajar. Mereka membeli spidol, kertas, bahkan memperbaiki fasilitas sekolah dengan uang sendiri. Survey Indonesia Institute for Corporate Directorship (IICD) menemukan bahwa 67% guru rela bekerja lembur tanpa imbalan tambahan demi kesuksesan siswa-siswanya. Angka-angka ini bukan sekadar statistik. Ini adalah potret keikhlasan yang terukur, dedikasi yang terdokumentasi.

Mengapa mereka beratahan? Jawabannya sederhana namun mendalam; cinta pada profesi dan tanggung jawab moral terhadap generasi penerus bangsa.

Bu Sari, Guru SD di Flores, bercerita bagaimana ia rela menempuh perjalanan dua jam setiap hari melintasi bukit berbatu hanya untuk mengajar 15 siswa didesanya. “Kalau saya tidak datang, siapa yang akan mengajari mereka membaca? ujarnya dengan mata berbinar.

Pak Joko di Kalimantan menjual hasil kebun singkong untuk membiayai internet sekolah agar siswanya bisa mengakses materi pembelajaran digital. “Mereka harus punya kesempatan yang sama dengan anak-anak di kota”,  tegasnya.

Namun, keiklasan bukan berarti kita boleh terus membebani guru secara tidak adil. Ketika sistem gagal, guru yang disalahkan, ketika siswa tidak berprestasi, guru yang dituding. Ketika fasilitas sekolah rusak, guru yang harus memperbaiki dengan dana pribadi. Ini bukan hanya tidak adil, tetapi kontraproduktif. Bagaimana kita bisa mengharapkan kualitas pendidikan yang baik jika kita terus memperlakukan guru sebagai “beban” alih-alih asset berharga?

Sudah saatnya kita mengubah paradigma, keikhlasan guru bukan alasan untuk mengeksploitasi dedikasi mereka, tetapi justru menjadi motivasi untuk memberikan dukungan maksimal.

Pertama, pemerintah harus memastikan kesejahteraan guru melalui gaji yang layak dan fasilitas mengajar yang memadai. Kedua, masyarakat perlu mengubah cara pandang terhadap profesi guru- dari “pekerjaan sampingan” menjadi profesi mulia yang membutuhkan kompetensi tinggi. Ketiga, media massa harus lebih berimbang dalam memberitakan dunia pendidikan, tidak hanya menyoroti kekurangan tetapi juga menghargai perjuangan guru.

Keikhlasan guru Indonesia adalah modal sosial yang tak ternilai. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang setiap hari berjuang membentuk karakter dan intelektualitas generasi penerus. Tanpa keiklasan mereka, sistem pendidikan Indonesia mungkin sudah runtuh sejak lama. Kini saatnya keiklasan itu di balas dengan penghargaan yang setimpal. Bukan hanya dalam bentuk pujian di hari guru, tetapi melaui kebijakan yang pro-guru, dukungan masyarakat yang konsisten, dan pengakuan bahwa guru adalah investasi terbaik untuk masa depan bangsa.

Karena di balik setiap keikhlasan guru, tersimpan harapan akan Indonesia yang lebih baik. Dan harapan itu, layak untuk diperjuangkan bersama.

“Guru yang ikhlas tidak mengajar karena dia dibayar, tetapi dibayar karena dia mengajar dengan hati”  

———

*) Dosen Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah UIN Datokarama Palu

Editor: beritapalu

TAGGED:gurukamridah
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Komisioner KPID Sutleng pada kunjungan ke Balai Monitor SFR di marawola, Sigi, Rabu (20/8/2025). (©KPID Sutelgn) KPID Sulteng Kunjungi Balmon Palu Bahas Pengawasan Penyiaran Radio
Next Article Anggota Propam Polresta Palu memeriksa senjata api milik personel di mapolresta Palu, Rabu (20/8/2025). (©Humas Polresta Palu) Propam Polresta Palu Periksa Kelengkapan Senjata Api Personel

Berita Terbaru

Ilustrasi
Uncategorized

Dinilai Tidak Transparan, AJI Tolak Anugerah Dewan Pers 2025

7 December, 2025
Wawali Palu Imelda Lilianan Muhidin (tengah jongkok) pada peluncuran Jamila di Palu, Minggu (7/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu)
Bisnis

Pemkot Palu Luncurkan Program Jamila, Jual Cabai dan Tomat Murah

7 December, 2025
Operasi pencarian nelayan yang dilaporkan hilang di perairan Morowali, Minggu (7/12/2025). (©Basarnas Palu)
Morowali

Seorang Nelayan Dilaporkan Hilang di Perairan Morowali

7 December, 2025
Penyerahan bantuan kemanusiaan dari Pemkot Palu ke Pemkot Padang Pariaman di Padang, Jumat (5/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu/Fandi)
Nusantara

Pemkot Palu Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Padang Pariaman

7 December, 2025
Sejumlah pemain memainkan teater berjudul 'Kapten Cuma Mau Pulang' yang disutradaria Annisa Saskia Putri pada Festival Teater Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

FTI 2025 Digelar di Palu, Hadirkan Kelompok Teater dari Berbagai Daerah

7 December, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Banjir bandang menerjang Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel (©Tangkapan layar media sosial)
Opini

PB HMI-MPO Desak Investigasi Keterkaitan Banjir Bandang Tapanuli Dengan Aktivitas Perambahan Hutan

beritapalu
ilustrasi kakao (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Opini

Pembangunan Industri Kakao dan Pemenuhan Hak atas Kesejahteraan Petani di Parigi Moutong

beritapalu
Penulis buku "Soeharto memeang Hebat", Wawan H Purwanto bersama Muhammad Sadig. (©dok pribadi)
Opini

Soeharto: Antara Kehebatan dan Luka Sejarah

beritapalu
Statistik Gemini Academy 2025. (© Gemini Academy)
Nasional

Palu Raih Peringkat 4 Nasional dalam Program Gemini Academy

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. UU No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik adalah panduan kami. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak dan idak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?