LUWU TIMUR, beritapalu.ID | Dua belas hari pasca insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towuti, proses pemulihan kini berjalan lebih terstruktur melalui sinergi Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, masyarakat, dan PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale).
Pembersihan di enam desa terdampak menunjukkan hasil nyata, dengan sungai mulai jernih, lahan pertanian ditangani, dan empang warga masuk daftar pemulihan.
Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam, memimpin rapat investigasi di Kantor Bupati pada 2 September, menetapkan penanganan dalam tiga tahap — jangka pendek, menengah, dan panjang — berdasarkan peta klasifikasi kerusakan.
“PT Vale siap dan mau bertanggung jawab, berkomitmen menyelesaikan apa yang menjadi saran, masukan, dan kesepakatan dari rapat kita. Kita harus pastikan masyarakat terdampak mendapat solusi konkret sesuai kebutuhan mereka,” tegasnya.
Di lapangan, ratusan warga bersama pekerja PT Vale dan aparat terkait bekerja setiap hari di Desa Lioka, Langkea Raya, Baruga, Wawondula, Matompi, dan Timampu. Wendi, karyawan PT Vale yang bertugas sejak hari pertama, menyebut kondisi air kini jauh membaik.
“Hanya tersisa lapisan tipis yang terus kami bersihkan sesuai prosedur,” ujarnya.
Perubahan juga dirasakan warga. Arifin, nelayan Desa Timampu, mengatakan lapisan minyak di Danau Towuti sudah tidak terlihat. “Kalau disentuh baru terasa tipis di telapak tangan,” tuturnya.
Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menilai pendekatan klasifikasi dan pemetaan yang diarahkan bupati sebagai langkah strategis agar pemulihan cepat, terukur, dan transparan.
“Komitmen kami adalah menghadirkan solusi yang tidak hanya menjawab kebutuhan mendesak, tetapi juga memastikan pemulihan berkelanjutan dan berkeadilan bagi masyarakat Towuti,” katanya.
Langkah lanjutan difokuskan pada investigasi tambahan, pembersihan tanah terkontaminasi, pemasangan papan informasi di titik terdampak, serta laporan harian progres yang diawasi Dinas Lingkungan Hidup Luwu Timur. (afd/*)