beritapalu.id
Friday, 26 Sep 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
InternasionalLingkungan

Laporan UNESCO, Krisis Air Ancam Dunia

Last updated: 30 September, 2024 3:00 pm
beritapalu
Share
Sejumlah anak korban bencana melintas di depan mural yang dibuat untuk memperingati Hari Air Sedunia di kompleks Hunian Sementara (Huntara) Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (23/3/2019). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Sejumlah anak korban bencana melintas di depan mural yang dibuat untuk memperingati Hari Air Sedunia di kompleks Hunian Sementara (Huntara) Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (23/3/2019). (bmzIMAGES/Basri Marzuki)
SHARE

beritapalu | Berdasarkan laporan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2023, secara global ada dua  miliar orang atau 26% dari populasi tidak memiliki air minum yang aman bagi tubuh. Sementara 3,6 miliar orang atau 46% dari populasi bumi tidak memiliki akses terhadap sanitasi aman dan bersih sesuai standar.

Masalah ketersediaan air juga sudah di tahap mengkhawatirkan. Berkisar dua hingga tiga miliar orang di dunia mengalami kekurangan air selama satu bulan per tahun. Akibatnya harus menanggung risiko besar dalam hal ketahanan pangan hingga akses terhadap listrik.

Penduduk di daerah perkotaan global pun diperkirakan meningkat dua kali lipat, dari 930 juta pada 2016 menjadi 1,7 miliar hingga 2,4 miliar pada 2050. Faktor kekeringan ekstrim dan berkepanjangan juga jadi faktor meningkatnya kerentanan krisis air di seluruh dunia.

Jika tidak segera ditanggulangi, krisis air jelas akan membahayakan kehidupan manusia. Sebab air merupakan ruh dari kehidupan di bumi, sementara kebutuhannya terus meningkat.

Selama 40 tahun terakhir hingga 2018, permintaan air global meningkat secara konsisten 1% per tahun. Penelitian yang dilakukan Burek dkk pada 2016 memperkirakan, kebutuhan air global secara keseluruhan akan terus meningkat dengan laju tahunan sekitar 1% yang mengakibatkan peningkatan antara 20% hingga 30% pada tahun 2050.

BACA JUGA:  WRI Indonesia Bermitra dengan Pemprov Sulteng Susun Strategi Pembangunan Rendah Karbon

Di sisi lain, terjadi penurunan sumber daya air terbarukan per kapita (IRWR) global sekitar 20% antara 2000 hingga 2018.

Perubahan yang lebih besar terjadi di negara-negara dengan IRWR per kapita terendah, seperti di Afrika Sub-Sahara (41%), Asia Tengah (30%), Asia Barat (29%) dan Afrika Utara (26%). Eropa merupakan wilayah yang menunjukkan penurunan terkecil, yaitu sebesar 3%.

Laporan Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) pada 2022 menyebutkan, kelangkaan air menjadi endemik sebagai akibat dari dampak lokal dari kekurangan air secara fisik, ditambah dengan percepatan dan penyebaran polusi air tawar.

Konsekuensi pertama dari kelangkaan air adalah meningkatnya penggunaan dan menipisnya air tanah. Laju penipisan penyimpanan air tanah diperkirakan antara 100 dan 200 km³/tahun, yang mencakup 15 hingga 25% dari seluruh pengambilan air tanah.

Titik-titik parah penipisan air tanah ditemukan di seluruh dunia, paling sering terjadi di daerah dengan pengambilan air tanah yang intensif untuk irigasi atau untuk memasok kota-kota besar.

BACA JUGA:  PBB Hadir di Festival Sastra Anak ‘Patjarmerah Kecil’

PBB pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goal (SDGs) ke-6 merumuskan upaya-upaya untuk memastikan ketersediaan dan pengelolaan air dan sanitasi berkelanjutan untuk semua, yaitu fokus pada air minum dan sanitasi, pengelolaan sumber daya air berkelanjutan, kualitas air, pengelolaan sumber daya air terpadu (IWRM), air ekosistem terkait, dan lingkungan pendukung.

Sasaran yang ingin dicapai dalam hal air bersih dan sanitiasi, yakni:

  1. Pada 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan terjangkau bagi semua
  2. Pada 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan yang memadai dan merata bagi semua orang dan mengakhiri kebiasaan buang air besar sembarangan, dengan memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka yang berada dalam situasi rentan.
  3. Pada 2030, meningkatkan kualitas air dengan mengurangi polusi, menghilangkan dumping dan meminimalkan pelepasan bahan kimia dan bahan berbahaya, mengurangi separuh proporsi air limbah yang tidak diolah dan secara signifikan meningkatkan daur ulang dan penggunaan kembali yang aman secara global.
  4. Pada 2030, meningkatkan efisiensi penggunaan air secara substansial di semua sektor dan memastikan penarikan dan pasokan air bersih yang berkelanjutan untuk mengatasi kelangkaan air dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang menderita kelangkaan air.
  5. Pada 2030, menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu di semua tingkatan, termasuk melalui kerja sama lintas batas jika diperlukan
  6. Pada 2020, melindungi dan memulihkan ekosistem yang berhubungan dengan air, termasuk pegunungan, hutan, lahan basah, sungai, akuifer, dan danau
  7. Pada 2030, memperluas kerja sama internasional dan dukungan peningkatan kapasitas kepada negara-negara berkembang dalam kegiatan dan program terkait air dan sanitasi, termasuk pengumpulan air, desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, teknologi daur ulang dan penggunaan kembali.
  8. Mendukung dan memperkuat partisipasi masyarakat lokal dalam meningkatkan pengelolaan air dan sanitasi.
BACA JUGA:  Hari Kesadaran Tsunami Dunia 2024: Kesiapsiagaan Menyelamatkan Nyawa

Untuk mencapai target-target tersebut diperlukan kolaborasi tiap negara dan berbagai lembaga di dunia untuk mencapai tujuan kehidupan berkelanjutan, terutama soal air yang merupakan inti kehidupan makhluk bumi.

TAGGED:faokrisis airsdgsunesco
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Risty Lestari dalam Kembali ke Batas pada Palu Menari Festival, Jumat (27/9/2024). (bmzIMAGES/Basri Marzuki) Palu Menari Festival yang Energik
Next Article Petugas melakukan evaluasi penerapan standar pertanian organik di Desa Ululere, Bungku Timur, Morowali, Minggu (22/9/2024). (Foto: PT Vale Indonesia) PT Vale Pastikan Petani Binaan Terapkan Standar Pengolahan Organik

Berita Terbaru

Kasdam XXIII/Palaka Wira Brigjen TNI Agus Samita (kanan) bersama Wawali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin pad apeluncuran MBG di SDN Inpres 2 Talise, Jumat (26/9/2025). (©Pendam 23/pw)
Kesehatan

Kodam XXIII/Palaka Wira Luncurkan Program MBG di SDN Inpres 2 Talise

26 September, 2025
Budiawansyah, Chief of Sustainability & Corporate Affairs PT Vale Indonesia, saat menerima penghargaan. (©PT Vale Indonesia)
Bisnis

PT Vale Indonesia Raih Dua Penghargaan ESG Business Awards 2025

26 September, 2025
Irjen Pol Endi Sutendi (kiri), penjabat baru Kapolda Sulteng menggantikan Irjen POl Agus Nugroho (kanan). ©(Humas Polda Sulteng)
Palu

Irjen Endi Sutendi Resmi Gantikan Agus Nugroho Sebagai Kapolda Sulteng

26 September, 2025
Pelaku menyiram istrinya dengan bensin pada rekonstruski suami bakar isteri di mapolresta Palu, Kamis (25/9/2025). (©Humas Polresta Palu)
Hukum-Kriminal

Polresta Palu Rekonstruksi Kasus Pembakaran Istri di Palu

25 September, 2025
Kapolres Parigi Moutong, AKBP Hendrawan melhat kondisi siswa yang diduga keracunan setelah mengkonsumsi MBG di SMA Taopa Parigi Moutong, Kamis (25/9/2025)). (©Humas Polres Parimo)
Kesehatan

Polres Parimo Selidiki Dugaan Keracunan Massal MBG di Taopa

25 September, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Sejumlah siswa SD mengikuti program edukasi sampah berbasis 3R oleh PT Vale di Morowali. (©PT Vale Indonesia)
Lingkungan

PT Vale Edukasi Siswa di Morowali Soal Pengelolaan Sampah Berbasis 3R

beritapalu
Seorang gadis Palestina berkumpul untuk menerima makanan yang dimasak oleh dapur amal, di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, Palestina, 29 April 2025. (©Reuters/dailysabah.com)
Headline

Komisi PBB Temukan Bukti Israel Lakukan Genosida pada Warga Palestina

beritapalu
Pemantauan kualitas air dan udara di lokasi kebocoran pipa minyak di Desa Towuti, Luwu Timur. (©PT Vale Indonesia)
Lingkungan

Hasil Uji Independen: Air dan Udara di Lokasi Kebocoran Pipa Minyak Vale Dinyatakan Aman

beritapalu
Masalah petani sawah tidak hanya pada pola tanam serentak, namun juga kerawanan cuaca sebagai dampak dari perubahan iklim. Angin kencang kerap kali membuat tanaman padi harus dipanen lebih awal. (foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Lingkungan

Ini Imbauan BMKG Terkait Anomali Cuaca di Sulawesi Tengah

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Berlandaskan prinsip-prinsip jurnalisme dan memegang teguh kode etik jurnalistik. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak, kami juga punya persepsi sendiri untuk menerjemahkannya. Tidak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?