PALU, beritapalu.ID | Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Dr Endi Sutendi menghadiri peresmian Masjid Raya Baitul Khairaat Palu yang dirangkaikan dengan tabligh akbar bersama Ustad Abdul Somad, Kamis malam (4/12/2025).
Pada kesempatan itu, Kapolda menerima penghargaan dari Gubernur Sulteng Anwar Hafid atas pendampingan proyek strategis daerah yang telah dilaksanakan sejak tahun 2023-2025 dalam mengawal proses pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat Palu.
Acara peresmian turut dihadiri tiga Gubernur Sulawesi Tengah lintas periode, yakni Longki Djanggola, Rusdy Mastura, dan Anwar Hafid yang tampil bersama meresmikan masjid yang kini menjadi ikon baru Kota Palu. Hadir pula Ketua DPRD Sulteng H Arus Abdul Karim, Kajati Sulteng Nuzul Rahmat, unsur Forkopimda Sulawesi Tengah, para tokoh agama, dan puluhan ribu jamaah.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh ketiga gubernur yang memiliki peran penting dalam perjalanan panjang pembangunan masjid tersebut. Masjid Raya Baitul Khairaat sebelumnya meraih dua rekor MURI, yakni untuk kubah terbesar dan jam analog raksasa yang terpasang di bagian fasad.
Longki Djanggola diketahui menjadi penggagas desain arsitektur masjid. Proses ground breaking dan mayoritas alokasi anggaran lebih dari Rp376 miliar terjadi pada masa Gubernur Rusdy Mastura. Di periode inilah nama Masjid Agung Darussalam resmi diganti menjadi Masjid Raya Baitul Khairaat sebelum akhirnya diselesaikan oleh Gubernur Anwar Hafid.
Masjid ini dibangun dengan konsep filosofis yang mendalam. Rancangannya terinspirasi dari Al-Qur’an, mulai dari kubah berdiameter 90 meter yang merujuk pada filosofi angka 9, hingga 99 ornamen jendela yang melambangkan Asmaul Husna. Dua menara setinggi 66,66 meter dan tinggi bangunan 30 meter turut mencerminkan jumlah ayat dan juz dalam Al-Qur’an.
Gubernur Anwar Hafid mengatakan pembangunan masjid ini menjadi wujud nyata program Sulteng Berjamaah dan Sulteng Mengaji. Ia menyebut masjid tersebut sebagai “pintu berkah” bagi masyarakat Sulteng.
“Masjid Baitul Khairaat adalah simbol pelaksanaan program berani berkah. Ini uang komiu, uang rakyat. Kami hanya pegang palu anggarannya,” ujar Anwar Hafid.
Masjid Raya Baitul Khairaat memiliki sejarah panjang sejak pertama kali digagas tahun 1978 oleh Gubernur Tambunan. Bangunan ini sempat rusak berat akibat gempa 2018 dan direkonstruksi kembali secara bertahap oleh gubernur-gubernur berikutnya.
Anwar Hafid menyebut pembangunan kembali masjid menelan anggaran sekitar Rp375 miliar dengan pengawasan ketat dari kepolisian, kejaksaan, hingga KPK.
Kapolda Sulteng Irjen Pol Endi Sutendi menyampaikan apresiasinya usai menerima penghargaan yang diberikan pemerintah daerah. Ia berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, sekaligus menegaskan komitmen Polda Sulteng untuk terus mengawal keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam memakmurkan Masjid Raya Baitul Khairaat.
pojokPALU
pojokSIGI
pojokPOSO
pojokDONGGALA
pojokSULTENG
bisnisSULTENG
bmzIMAGES
rindang.ID
Akurat dan Terpecaya