JAKARTA, beritapalu.id | Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati 75 tahun keanggotaan Indonesia di PBB sekaligus 80 tahun berdirinya PBB, Jumat (24/10/2025), di Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta.
Acara bertema “Menjaga Dunia, Menenun Harmoni: Peran Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian” itu dihadiri lebih dari 300 peserta, termasuk perwakilan pemerintah, badan PBB, korps diplomatik, akademisi, pemuda, dan media.
Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri, Tri Tharyat, menegaskan komitmen Indonesia untuk terus memperkuat multilateralisme dan berperan aktif dalam pemeliharaan perdamaian dunia.
“Sebagai kontributor kelima terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB di dunia, Indonesia bertekad memainkan peran yang lebih aktif dalam menciptakan dunia yang damai, adil, dan berkelanjutan,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga diluncurkan perangko dan token peringatan 75 tahun kerja sama Indonesia–PBB. Peluncuran perangko dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bekerja sama dengan PT Pos Indonesia, menggambarkan pidato Presiden Sukarno tahun 1949 tentang persahabatan Indonesia dengan seluruh bangsa.
Perangko tersebut akan mulai beredar di seluruh kantor Pos Indonesia pada 15 Desember 2025, sedangkan token peringatan dicetak dari campuran tembaga dan seng lokal sebagai simbol perjalanan diplomasi Indonesia dan PBB.
Koordinator Residen PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, memuji kepemimpinan Indonesia dalam promosi perdamaian dan pembangunan global. Ia menyinggung kontribusi Indonesia sejak Konferensi Asia-Afrika 1955 hingga perannya dalam perumusan Agenda 2030 dan Pact for the Future.
“Kemitraan Indonesia dan PBB mencerminkan keyakinan bahwa multilateralisme adalah kekuatan untuk kebaikan dan alat utama untuk melayani umat manusia,” kata Gita.
Kerja sama kedua pihak kini diperkuat melalui Kerangka Kerja Sama Pembangunan Indonesia–PBB 2026–2030, yang mencakup pembangunan manusia, aksi iklim, transformasi digital, dan ekonomi.
Sebagai bagian dari peringatan, juga digelar talk show bertema “Peran Indonesia dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB & Peran Pemuda dalam Perdamaian Global.” Kegiatan ini menghadirkan pembicara dari PMPP TNI, Kemlu RI, badan PBB, akademisi, dan perwakilan pemuda.
Hingga 2025, Indonesia tercatat sebagai kontributor kelima terbesar pasukan penjaga perdamaian PBB, dengan lebih dari 2.700 personel bertugas di berbagai misi, termasuk di Republik Demokratik Kongo, Lebanon, Afrika Tengah, Sudan Selatan, dan Sahara Barat.
Komandan PMPP TNI, Mayor Jenderal Taufik Budi Santoso, menegaskan bahwa pasukan Indonesia tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan di wilayah tugas mereka.
“Para penjaga perdamaian kita membawa bukan hanya bendera merah putih, tetapi juga nilai-nilai perdamaian, kasih sayang, dan solidaritas,” ujarnya.
Peringatan ini menjadi bagian dari rangkaian UN@80 di seluruh dunia, menandai komitmen Indonesia untuk terus berkontribusi dalam perdamaian dan pembangunan global. (afd/*)
pojokPALU
pojokSIGI
pojokPOSO
pojokDONGGALA
pojokSULTENG
bisnisSULTENG
bmzIMAGES
rindang.ID
Akurat dan Terpecaya