beritapalu.id
Sunday, 7 Dec 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
KomunitasPaluPoso

Solidaritas Perempuan: Petani Watutau Poso Hadapi Kriminalisasi

Published: 18 October, 2025
Share
Solidaritsa perempuan pada konferensi pers Hari Pangan Sedunia, Kamis (16/10/2025). (© Solidaritas Perempuan)
Solidaritsa perempuan pada konferensi pers Hari Pangan Sedunia, Kamis (16/10/2025). (© Solidaritas Perempuan)
SHARE

PALU, beritapalu.ID | Solidaritas Perempuan (SP) mengungkap konflik agraria yang dihadapi masyarakat Desa Watutau, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, dalam konflik lahan pertanian dan peternakan dengan Badan Bank Tanah. Saat ini 12 orang petani harus menghadapi kriminalisasi oleh pihak Polres Poso, dengan 1 orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

Perempuan pemimpin di Desa Watutau menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang dihadapi masyarakat. “Kalau kami meminta mediasi tentang bank tanah, kami selalu dihadapkan dengan aparat. Apa salah kami? Kalau pencuri masuk desa diberi denda atau sanksi, sedangkan tanah kami dicuri, kami yang dilaporkan. Itu yang menjadi pertanyaan,” ujarnya dalam pernyataan yang disampaikan dalam peringatan Hari Pangan Sedunia 2025, Rabu (16/10/2025).

SP menegaskan bahwa perampasan lahan tidak hanya mengancam mata pencaharian masyarakat, tetapi juga kelestarian lingkungan dan budaya lokal seperti menganyam tikar dan menanam jagung, sayur-sayuran, serta kacang-kacangan yang tidak mengandung pestisida. Perampasan lahan sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat, khususnya perempuan.

Di wilayah lain Sulawesi Tengah, tepatnya di Kabupaten Poso, program pemerintah dengan penyeragaman bibit juga mengancam pangan lokal perempuan. Bibit pangan lokal seperti jagung pulut mulai tergerus berganti menjadi bibit hibrida.

Wemi Ngau, perempuan dari Desa Kuku, menyampaikan kekhawatirannya terkait kebijakan baru Pemerintah Kabupaten Poso yang bekerja sama dengan perusahaan perkebunan durian untuk meningkatkan ekspor durian montong ke pasar global.

“Hal ini akan mengancam lahan-lahan pertanian milik perempuan yang akan dialihkan menjadi perkebunan durian montong. Pemerintah daerah Kabupaten Poso telah melakukan sosialisasi tentang perkebunan durian tersebut dan akan menggunakan lahan desa sebagai perkebunan durian,” ujar Wemi.

Ia menjelaskan bahwa kebijakan ini akan mengancam kebun kolektif yang telah ditanami padi ladang dan jagung pulut. Kebun kolektif tersebut diolah oleh kelompok perempuan petani Desa Kuku dan merupakan lahan desa yang dipinjam pakai oleh kelompok perempuan untuk bercocok tanam.

“Penting untuk mendorong adanya kebijakan yang melindungi wilayah tata kelola perempuan,” tambahnya.

Konflik Agraria di Berbagai Daerah

Ketua Badan Eksekutif Nasional Solidaritas Perempuan, Armayanti Sanusi, menyatakan bahwa ketimpangan penguasaan pangan dan sumber agraria tidak terlepas dari politik pangan global yang berwatak neoliberalisme dan privatisasi.

“Kebijakan dan program pangan yang berorientasi pada ekstraktivisme skala besar telah terbukti banyak menimbulkan masalah struktural dan pemiskinan sistemik bagi produsen pangan perempuan seperti nelayan, petani, dan perempuan adat,” tegasnya.

Berdasarkan pengalaman SP yang telah 34 tahun bekerja bersama perempuan akar rumput, saat ini ada di 12 komunitas Solidaritas Perempuan di 10 provinsi di Indonesia, bekerja di 105 desa dengan fokus memperkuat 6.843 perempuan. Data tersebut memperlihatkan berbagai kebijakan dan proyek yang tidak berpihak kepada rakyat dan semakin memisahkan perempuan dari tanah dan lahannya.

Di Sulawesi Selatan, perempuan petani di Polongbangkeng berkonflik dengan PTPN di Takalar, serta peminggiran akses dan kontrol perempuan nelayan dari sumber pangannya di pesisir Tallo, Buloa, Cambaya Kota Makassar demi kepentingan bisnis jasa pelayaran Pembangunan Pelabuhan Makassar New Port.

“Program pemerintah mengambil alih sumber penghidupan-pangan perempuan seperti air, tanah, pesisir, laut, memicu konflik agraria berkepanjangan antara petani dengan perusahaan,” ujar Suryani, BEK SP Anging Mammiri.

Di Sulawesi Tenggara, reklamasi Teluk Kendari berdampak pada perempuan pesisir yang mengalami penurunan tangkapan ikan. “Perempuan tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, termasuk perencanaan tata ruang laut dalam kebijakan pembangunan,” ujar Christine, BEK SP Kendari.

Konflik serupa juga terjadi di berbagai wilayah Indonesia, mulai dari Nusa Tenggara Timur dengan proyek Geothermal di Poco Leok dan rencana Pembangunan Bendungan Kolhua, Lampung dengan pembangunan bendungan di wilayah Marga III, hingga Nusa Tenggara Barat dengan Pembangunan Bendungan Meninting dan program lumbung jagung nasional di Sumbawa.

Seruan kepada Pemerintah

Armayanti menyerukan kepada pemerintahan Prabowo-Gibran untuk menghentikan kekuasaan Autocratic Legalism dan mengembalikan kedaulatan pangan kepada rakyat dan perempuan.

“Solidaritas Perempuan mendesak pemerintah memastikan keadilan pangan dengan menjamin adanya akses yang setara dalam penguasaan dan pengelolaan produksi pangan bagi kelompok rentan, termasuk mengedepankan pengakuan identitas perempuan produsen pangan, perlindungan budaya, dan resiliensi pangan lokal di tengah krisis iklim,” tegasnya.

Pernyataan ini disampaikan dalam rangka memperingati Hari Pangan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 16 Oktober. Hari Pangan Sedunia bermula dari konferensi Food and Agriculture Organization (FAO) ke-20 tahun 1979 di Roma yang memutuskan resolusi mengenai World Food Day. Resolusi disepakati oleh 147 negara anggota FAO, termasuk Indonesia, dengan salah satu tujuannya menegaskan pangan sebagai hak asasi manusia. (afd/*)

Editor: beritapalu

TAGGED:hari pangan seduanipetani watutausolidaritas perempuan
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Wakil Ketua MPR RI Abcandra Muhammad Akbar Supratman (kedua kiri) bersama Kadis Kebudayaan Sulteng Andi Kamal Lembah (kanan), Kadis Pendidikan Kota Palu hardi, dan Kasat Buinmas Polresta Palu menabuh gimba menandai pembukaan Folklore Fusion Fest & Art 2025 di kawasan Cagar Budaya Bone Oge, Palu, Jumat (17/10/2025)) malam. (© bmzIMAGSE/Basri Marzuki) Wakil Ketua MPR RI Buka Folklore Fusion Fest 2025 di Banua Oge Palu
Next Article Danrem 132/Tadulako, Pangdam 23/Palaka Wira, dan Bupati Sigi meletakkan batu pertama menandai pembangunan gedung Koperasi Merah Putih di Desa Maku, Sigi, Jumat (17/10/2025). (© Penrem 132/Tdl) TNI Bangun Koperasi Merah Putih di Sigi, Target 80.000 Titik di Indonesia

Berita Terbaru

Penyerahan bantuan kemanusiaan dari Pemkot Palu ke Pemkot Padang Pariaman di Padang, Jumat (5/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu/Fandi)
Nusantara

Pemkot Palu Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Padang Pariaman

7 December, 2025
Sejumlah pemain memainkan teater berjudul 'Kapten Cuma Mau Pulang' yang disutradaria Annisa Saskia Putri pada Festival Teater Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

FTI 2025 Digelar di Palu, Hadirkan Kelompok Teater dari Berbagai Daerah

7 December, 2025
Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti (tengah) bersama Direktur Festival Tetaer Indonesia Pradetyo Novitri (kiri) dan Sutradara Lentera Silolangi Annisa Saskia Putri (kanan) memukul gimba menandai pembukaan Festival teater Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

Sekot Palu Buka Festival Teater Indonesia, Ajang Pertemuan Seniman Nasional

7 December, 2025
Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni GUnawan memasangkan pita menandai pembukaan KKRI di Poso, Sabtu (6/12/2025). (©Penrem132)
Militer

Danrem 132/Tadulako Buka KKRI Gelombang III di Poso

7 December, 2025
Ciptasari Prabawanti, Direktur Yayasan Siklus Sehat Indonesia; Perwakilan UN Women Indonesia sekaligus Liaison untuk ASEAN, Ulziisuren Jamsran; Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan; serta Kepala Perwakilan UNFPA di Indonesia, Hassan Mohtashami, pada UNiTE 2025 Film Screening and Discussion dalam rangka 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. (©UN Woman/Putra Johan)
Komunitas

UNiTE 2025 Film Screening Serukan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan

6 December, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Atraksi rebana kolosal pada Pesta Kesenian Balaroa di Huntap Balaroa, Jumat (5/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu/Imron)
Palu

Pesta Kesenian di Huntap Balaroa, Usung Tema “Reme Ri Ngata”

beritapalu
Pemukulan gimba menandai pembukaan Tava Kelo Fest 2025 di Lapangan Vatulemo, Jumat (5/12/2025) malam. (©Prokpim Setda Kota Palu/Jufri)
Palu

Pemkot Palu Gelar Tava Kelo Fest 2025 di Lapangan Vatulemo

beritapalu
Petugas menyerahkan tabung Bright Gas kepada warga yang melakukan penukaran tabung di Pasar Murah, Mapolresta Palu, Jumat (5/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Bisnis

Layanan Tukar Tabung Elpiji Gratis di Palu Disambut Warga

beritapalu
Foto bersama usai Dialog Kebijakan bertema "Mendorong Green Legislation dalam Rangka Membangun Ekonomi Berkelanjutan di Sulawesi Tengah" di Aston Hotel Palu, Jumat (5/12/2025). (©AJI Palu)
Komunitas

IPC dan AJI Palu Gelar Dialog Kebijakan Bahas Masa Depan Ekologi Sulteng

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. UU No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik adalah panduan kami. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak dan idak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?