PALU, beritapalu.ID | Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah menggelar kegiatan Diseminasi UMKM Potensial Dibiayai-BISAID dan Business Matching Pembiayaan UMKM untuk mempertemukan pelaku usaha dengan perbankan guna mempermudah akses pembiayaan.
Kegiatan yang digelar Senin (22/09/2025) ini bertujuan mengatasi kendala modal yang sering dihadapi pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka di Sulawesi Tengah.
Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tengah Muhamad Irfan Sukarna menjelaskan, kegiatan ini diinisiasi karena akses pembiayaan menjadi salah satu kendala utama pertumbuhan UMKM.
“BI ingin menghubungkan antara pelaku usaha UMKM di Sulteng dengan pembiayaan. Makanya kami mengundang perbankan baik dari himpunan bank milik negara maupun swasta dengan para pelaku UMKM yang sudah kami survei melalui BISAID,” kata Irfan.
Kebijakan Suku Bunga
Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan menjadi 4,75 persen untuk memudahkan pelaku usaha mendapatkan pembiayaan dengan tingkat bunga lebih rendah. Kebijakan ini diharapkan dapat menggerakkan aktivitas ekonomi UMKM yang lebih luas dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Tengah Sisliandy Ponulele menyambut positif kegiatan ini. Ia berharap perbankan dapat memberikan persyaratan yang lebih fleksibel agar seluruh pelaku UMKM dapat mengakses pembiayaan.
“Banyak keengganan dari pelaku UMKM karena persyaratan yang belum dapat dipenuhi terkait legalitas dan standarisasi. Mohon pimpinan perbankan memberikan kemudahan yang lebih fleksibel,” harap Sisliandy.
Deputi Bidang UKM Kementerian UMKM RI M. Riza Damanik mengungkapkan, dari Januari hingga September 2025 telah tersalurkan lebih dari Rp 2,4 triliun kredit usaha rakyat kepada lebih dari 40.000 UMKM di Sulawesi Tengah.
“Ini angka yang cukup besar yang diharapkan memperkuat kapasitas produksi UMKM sehingga pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah semakin baik,” terang Riza.
Dalam kegiatan tersebut, pelaku usaha mengeluhkan masalah Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang tercatat buruk sehingga menghambat pengajuan pembiayaan. Riza meminta masyarakat tidak memberikan data diri sebagai jaminan untuk menjaga catatan keuangan tetap bersih.
Selain konsultasi langsung, kegiatan ini juga mengajak pelaku UMKM mengunjungi dua UMKM sukses di Palu yaitu UMKM Bawang Goreng Mbok Sri dan Rumah Coklat Rapoviaka Simple.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan akses pembiayaan UMKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang lebih optimal. (afd)