JAKARTA, beritapalu.ID | Presiden Prabowo Subianto menyetujui usulan pembentukan tim atau komisi reformasi kepolisian yang disampaikan tokoh-tokoh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) dalam pertemuan di Istana Merdeka, Kamis (11/9/2025) malam.
“Tadi juga disampaikan oleh Gerakan Nurani Bangsa perlunya evaluasi dan reformasi kepolisian yang disambut juga oleh Presiden akan segera membentuk tim atau komisi reformasi kepolisian,” ungkap Pendeta Gomar Gultom, salah seorang tokoh GNB yang hadir pada pertemuan itu.
Pertemuan yang berlangsung hampir tiga jam tersebut dihadiri sejumlah tokoh lintas agama, di antaranya dua mantan menteri agama KH Quraish Shihab dan Lukman Hakim Saifuddin, Ibu Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, Romo Frans Magnis Soeseno, dan Pdt Gomar Gultom.
Tokoh lainnya yang hadir adalah Omi K. Nurcholis Majid, Erry Riyana Hardjapamekas, Alissa Wahid, Dr Komaruddin Hidayat, Francisia SS Seda, Laode M Syarif, Hong Thin, Kamaruddin Amin, Bikku Dhanmasubho Mahathera, Pdt. RD Aloys Budi Purnomo, dan Uskup Antonius S. Bunjamin.
Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut hadir mengungkapkan bahwa dialog berlangsung terbuka dan akrab. “Hampir tiga jam dialog yang sangat terbuka, penuh keakraban antara tokoh lintas agama, tokoh bangsa bersama dengan Bapak Presiden,” kata Nasaruddin.
Selain reformasi kepolisian, GNB juga menyampaikan tuntutan pembentukan Komisi Investigasi Independen terkait Prahara Agustus yang juga disetujui Presiden.
“Presiden menyetujui pembentukan itu. Detailnya tentu nanti pihak istana akan menyampaikan bagaimana formatnya,” kata Lukman Hakim Saifuddin.
Para tokoh GNB juga menyuarakan pentingnya pembebasan aktivis, mahasiswa, dan pelajar yang masih ditahan agar tidak terputus pendidikannya.
Tokoh senior Quraish Shihab menilai pertemuan memberikan pencerahan dan memperkuat optimisme terhadap masa depan bangsa. “Kami mendapat banyak informasi, penjelasan yang sangat memuaskan dari Bapak Presiden,” tuturnya.
Menag membenarkan adanya persamaan pandangan antara Presiden dengan Gerakan Nurani Bangsa. “Jadi terjadi penguatan dan persamaan pandangan antara Bapak Presiden dengan kelompok Gerakan Nurani Bangsa ini,” pungkasnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dibahas sejumlah isu kebangsaan lainnya, mulai dari reformasi politik, ekonomi, hingga penegakan hukum. (*)