KKN-PPM UGM 2025, Kolaborasi dengan KKN Tematik Untad

beritaPALU | Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menerjunkan sebanyak 8.038 mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) pada Jumat (20/6). Acara penerjunan berlangsung di Lapangan Pancasila, kompleks Grha Sabha Pramana UGM, dan menjadi penanda dimulainya pelaksanaan KKN-PPM UGM Periode 2 Tahun 2025.

Acara ini dihadiri oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, serta Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si.

Pada periode ini, mahasiswa UGM diterjunkan ke 35 provinsi di seluruh wilayah Indonesia. Lokasi pengabdian tidak hanya melanjutkan program di daerah yang sudah pernah menjadi lokasi KKN-PPM UGM, tetapi juga membuka wilayah baru.

Salah satu lokasi baru adalah pengabdian oleh Tim KKN-PPM UGM “Bulava Donggala” yang saat ini berada di Desa Limboro dan Desa Towale, Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

BACA JUGA:  Kemenparekraf Targetkan 1,8 Juta sampai 3,6 Juta Wisman pada 2022

Dengan mengusung tema “Blue Economy sebagai Katalisator Pemberdayaan Komunitas Berkelanjutan dan Pengembangan Pariwisata Bahari melalui Circular Economy Model”, Tim KKN-PPM UGM berkolaborasi dengan Tim KKN Tematik Angkatan 111 dari Universitas Tadulako (UNTAD).

“Karena ini pertama kali bagi UNTAD melakukan KKN kolaborasi dengan universitas dari luar Sulawesi, tentu dari segi administratif sangat berbeda, jadi kami harus menyesuaikan dulu,” ujar Abdy Anugerah, Ketua Tim KKN Tematik Angkatan 111 UNTAD.

Program kolaboratif ini diharapkan menjadi media pertukaran ilmu dan pengalaman lintas kampus sekaligus menghadirkan solusi kontekstual bagi masyarakat Desa Limboro dan Towale.

“Saya berharap KKN kolaborasi ini dapat terus dilanjutkan untuk adik-adik tingkat berikutnya dan diperluas ke luar Pulau Sulawesi karena yang paling mahal itu pengalaman dan ilmu pengetahuannya,” lanjut Abdy.

BACA JUGA:  Kembalinya Penanda Tsnunami Itu ke Laut

Sembilan Pilar Program dan SDGs

Sebagai fondasi implementasi di lapangan, tim KKN-PPM UGM menyusun sembilan pilar program kerja untuk mencakup berbagai aspek pembangunan desa, seperti: ketahanan pangan, ekonomi local, pengelolaan sumber daya alam & lingkungan, pengembangan pariwisata, mitigasi bencana, Pendidikan, Kesehatan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya.

“Sembilan pilar ini bukan sekadar struktur program kerja, melainkan kerangka transformatif menuju desa yang tangguh secara ekonomi, sosial, dan lingkungan,” ungkap Annisa Fitriana, Koordinator Unit Tim KKN-PPM UGM “Bulava Donggala”.

Pilar-pilar tersebut merupakan turunan dari 17 Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mendorong model pemberdayaan komunitas yang inklusif dan berkelanjutan.

“Hasil riset dan pemetaan masalah di Desa Limboro dan Towale menunjukkan bahwa tantangan di sana bersifat multidimensi dan saling berkaitan. Jadi, dibutuhkan pendekatan komprehensif yang saling menguatkan antar sektor,” jelas Annisa.

BACA JUGA:  Aristan Nilai Sanksi Teguran kepada PT BTI Jauh Dari Cukup

Sebelum diterjunkan, para mahasiswa telah mengikuti berbagai pelatihan, mulai dari bootcamp pengolahan sampah, tutorial pemetaan, design thinking, hingga entrepreneurship.

“Melalui pendekatan co-creation, seluruh program akan didampingi dan dirancang bersama warga supaya mereka bisa meneruskan dan bahkan mengembangkannya setelah KKN selesai,” tutup Annisa. (bmz/*)

Scroll to Top