Sulteng Siapkan Rp365,3 Miliar untuk Cetak 10.180 Hektar Sawah Baru

PALU, beritapalu | Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Provinsi Sulawesi Tengah akan melaksanakan program pencetakan sawah baru seluas 10.180 hektar dengan anggaran yang telah disiapkan sebesar Rp365,3 miliar. Program ini bertujuan meningkatkan produksi beras sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah.
Sawah baru akan dicetak di delapan kabupaten di Sulawesi Tengah, yaitu Kabupaten Donggala, Sigi, Tojo Unauna, Buol, Parigi Moutong, Poso, Tolitoli, dan Kabupaten Banggai. Penyebaran lokasi ini dimaksudkan untuk meratakan pengembangan sektor pertanian di seluruh wilayah provinsi.
Program pencetakan sawah ini akan melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) serta pihak swasta. Penunjukkan pihak swasta dalam program ini akan dilakukan melalui sistem e-Procurement untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan.
Kepala Dinas TPH Sulteng, Nelson Metubun menjelaskan, pencetakan sawah baru merupakan bagian dari program cetak sawah rakyat yang digulirkan Kementerian Pertanian RI.
Program ini sejalan dengan visi misi gubernur dan wakil gubernur Sulteng periode 2025-2030. Nelson menyatakan optimismenya terhadap program ini dalam mewujudkan cita-cita pemimpin daerah.
“Saya optimis, program cetak sawah baru ini mempercepat terwujudnya Berani Makmur atau Berani Panen Raya sebagaimana cita-cita Bapak Gubernur,” jelasnya.
Nelson menjelaskan tiga manfaat besar yang akan diperoleh Sulawesi Tengah melalui program ini, yakni penambahan luas baku sawah yang signifikan. Bila tahun 2024 sawah di Sulteng seluas 126.985 hektar, maka tahun ini akan bertambah menjadi 137.165 hektar. Penambahan luasan sawah ini secara langsung akan meningkatkan produksi beras di Sulteng.
“Manfaat kedua program ini adalah adanya ketambahan produksi beras sekira 45.810 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau setara dengan 29.779 ton beras,” urai Nelson.
Manfaat ketiga dari perluasan sawah ini adalah adanya peningkatan jumlah pendapatan petani, khususnya petani di kabupaten yang menjadi sasaran program ini.
Nelson memproyeksikan bahwa ketambahan produksi beras sebagai dampak positif pencetakan sawah akan mengokohkan posisi Sulteng sebagai lumbung pangan di Kawasan Timur Indonesia.
“Tahun lalu Sulteng surplus beras 137 ton. Kami optimis, tahun ini akan menjadi 150 ribu ton,” jelasnya.
Program cetak sawah baru ini menunjukkan komitmen serius Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dalam memperkuat ketahanan pangan daerah. Dengan melibatkan berbagai pihak dan menggunakan sistem yang transparan, program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi sektor pertanian dan kesejahteraan petani di Sulawesi Tengah.
Keberhasilan program ini akan menjadi modal penting bagi Sulteng untuk terus berkontribusi dalam menjaga ketahanan pangan nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani di daerah. (afd/*)