beritapalu.id
Sunday, 7 Dec 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
PaluSeni Budaya

Ritual Pompaura di Kawasan Tambang Emas Poboya

Published: 25 February, 2025
Share
SHARE

PALU, beritapalu | Suara gimba bertalu memecah sore di kawasan pertambangan emas di Kelurahan Poboya, Palu, Senin (24/2/2025). Suara gimba itu mengantar pelaksanaan ritual adat Pompaura atau tolak bala yang sudah menjadi tradisi turun temurun masyarakat Suku Kaili, etnis mayoritas yang mendiami Lembah Palu.

Pemangku adat mengawalinya dengan persiapan Popembah atau pemercikan air. Ranting pohon Kolontigi, daun pandan, bunga putih dan tondorano diikat menjadi satu. Ikatan itu dicelupkan ke air di baskom, lalu dipercikkan ke warga.

Prosesi itu menjadi simbolisasi pembebasan warga dari penyakit, sekaligus mengembalikan penyakit itu kepada pemiliknya. “Prosesi ini menjadi awal dari adat Pompaura ini,” kata Abidin Nripa, pemangku adat di wilayah itu yang memipin Popembah tersebut.

Popembah adalah awaL ritual, rangkaian dari Pompaura itu selanjutnya dilaksanakan di sebuah bukit di kawasan pertambangan emas Poboya, tidak jauh dari kawasan yang sedang diekplorasi oleh PT Citra Palu Mineral (CPM) sebagai pemegang hak konsesi tambang wilayah itu.

“Buka kali ini saja dilakukan di wilayah tambang ini, jauh sebelum PT CPM masuk menambang disini, tradisi ini sudah dilakukan di kawasan ini, karena dari dulunya di snilah proses Pompaura itu dilakukan,” jelas Anosi Yalihana, salah seorang pemangku adat lainnya.

Sebuah ranting pohon bambu yang cukup lebat diberdirikan, lengkap dengan hiasan rumbai-rumbai dari janur kuning. Di antara janur kuning itu sejumlah ketupat, jagung, dan bahan pangan lainnya diikatkan. Bahan pangan itu melambangkan kesejahteraan.

Pemuka adat memercikkan air pada permulaan ritual Pompaura di Poboya, Senin (24/2/2025). (Foto: beritapalu.com/bmz)
Pemuka adat memercikkan air pada permulaan ritual Pompaura di Poboya, Senin (24/2/2025). (Foto: beritapalu.com/bmz)

Sesajian yang terdiri dari telur, beras ketan, pisang, ayam bakar dan sebungkus rokok ditempatkan di wadah khusus terbuat dari bambu dan diletakkan tepat di tiang utama ranting bambu yang menjulang. Seketika para pemuka adat mengambil tempat dan melafalkan Tutura dalam Bahasa Kaili.

Hingga tiba waktunya pemuka adat itu mulai bergetar, terduduk dan berada dalam nuansa magis. Sejumlah perempuan dengan pakaian menyolok berwarna kuning duduk bersila, menyelami makna tutur yang disampaikan pemuka adat.

Sesaat kemudian, beberapa warga yang hadir merasakan keadaan tidak biasa, masuk dalam suasana bawah sadar. Mereka berbicara dengan alam sekitarnya.

Begitulah Pompaura yang memiliki keunikannya sendiri. Ia berbeda dengan ritual tolak bala yang banyak dilaksanakan di berbagai daerah lainnya. Pompaura di Suku Kaili memiliki kekhasannya sendiri dan menjadi penyambung komunikasi dengan alam sekitarnya.

Abdin Nripa menyebut, ritual ini menjadi simbol penyeimbangan antara manusia dengan alam. Ini menjadi sakral karena kerap keseimbangan itu rusak oleh ulah manusia. “Pompaura ini berusaha menyeimbangkannya Kembali,” sebutnya.

Ritual itu cukup mengundang banyak perhatian warga sekitar. Lokasi ritual yang cukup jauh dari pemukiman tidak menyurutkan warga untuk datang langsung menghadirinya hingga jauh malam.

PT CPM sendiri mendukung pelaksanaan upacara adat itu, bahkan sumber menyebutkan, perusahaan yang belakangan ini dikuasai oleh Salim Grup mengentikan sementara proses produksinya selama ritual berlangsung.

General Maneger Eksternal Affairs and Security PT CPM, Amran Amir menyatakan dukungannya pada lembaga adat setempat untuk menggelar ritual adat di wilayah Poboya. Menurutnya, itu adalah bagian dari keberadaan CPM di Kota Palu dan menjadi bagian dari masyarakat lingkar tambang.

“Kami dari CPM menghormati dan memberi dukungan dilaksanakannya kegiatan adat di Poboya,” kata Amran dikutip dari TribunPalu.com, Senin (24/2/2025).

Abdin Nripa mengeaskan harapannya, wilayah tambang emas Poboya ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat Poboya dan Kota Palu.

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Badan Musyawarah Adat Provinsi Sulawesi Tengah dan Dewan Musyawarah Adat Kota Palu. Selain itu, sejumlah tokoh adat, masyarakat Poboya, dan warga lingkar tambang juga turut hadir dalam ritual tersebut. (afd)

Editor: beritapalu

TAGGED:poboiyapompaurapt cpmritualsuku kailitambang emastolak balkatradisi
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article OJK Harap BPI Danantara Dapat Optimalkan Kekayaan Negara
Next Article Jepang dan UNICEF Bermitra Tingkatkan Gizi dan Pendidikan Anak di Papua

Berita Terbaru

Ilustrasi
Uncategorized

Dinilai Tidak Transparan, AJI Tolak Anugerah Dewan Pers 2025

7 December, 2025
Wawali Palu Imelda Lilianan Muhidin (tengah jongkok) pada peluncuran Jamila di Palu, Minggu (7/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu)
Bisnis

Pemkot Palu Luncurkan Program Jamila, Jual Cabai dan Tomat Murah

7 December, 2025
Operasi pencarian nelayan yang dilaporkan hilang di perairan Morowali, Minggu (7/12/2025). (©Basarnas Palu)
Morowali

Seorang Nelayan Dilaporkan Hilang di Perairan Morowali

7 December, 2025
Penyerahan bantuan kemanusiaan dari Pemkot Palu ke Pemkot Padang Pariaman di Padang, Jumat (5/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu/Fandi)
Nusantara

Pemkot Palu Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Padang Pariaman

7 December, 2025
Sejumlah pemain memainkan teater berjudul 'Kapten Cuma Mau Pulang' yang disutradaria Annisa Saskia Putri pada Festival Teater Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

FTI 2025 Digelar di Palu, Hadirkan Kelompok Teater dari Berbagai Daerah

7 December, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti (tengah) bersama Direktur Festival Tetaer Indonesia Pradetyo Novitri (kiri) dan Sutradara Lentera Silolangi Annisa Saskia Putri (kanan) memukul gimba menandai pembukaan Festival teater Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

Sekot Palu Buka Festival Teater Indonesia, Ajang Pertemuan Seniman Nasional

beritapalu
Ciptasari Prabawanti, Direktur Yayasan Siklus Sehat Indonesia; Perwakilan UN Women Indonesia sekaligus Liaison untuk ASEAN, Ulziisuren Jamsran; Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan; serta Kepala Perwakilan UNFPA di Indonesia, Hassan Mohtashami, pada UNiTE 2025 Film Screening and Discussion dalam rangka 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan. (©UN Woman/Putra Johan)
Komunitas

UNiTE 2025 Film Screening Serukan Stop Kekerasan Terhadap Perempuan

beritapalu
Atraksi rebana kolosal pada Pesta Kesenian Balaroa di Huntap Balaroa, Jumat (5/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu/Imron)
Palu

Pesta Kesenian di Huntap Balaroa, Usung Tema “Reme Ri Ngata”

beritapalu
Pemukulan gimba menandai pembukaan Tava Kelo Fest 2025 di Lapangan Vatulemo, Jumat (5/12/2025) malam. (©Prokpim Setda Kota Palu/Jufri)
Palu

Pemkot Palu Gelar Tava Kelo Fest 2025 di Lapangan Vatulemo

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. UU No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik adalah panduan kami. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak dan idak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?