beritapalu.id
Sunday, 7 Dec 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
InspirasiLingkunganPalu

Melihat Burung Maleo Tak Harus ke Banggai, di Palu pun Bisa

Published: 1 August, 2023
Share
Burung Maleo. (Foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)
SHARE

PALU, beritapalu | Untuk melihat langsung wujud atau rupa burung Maleo (Macrocephalon maleo) yang endemik Sulawesi, tak harus ke Kabupaten Banggai yang dikenal sebagai habitatnya, di Kota Palu pun burung ikonik itu juga dapat disaksikan langsung.

Adalah Dr Ir Mobius Tanari MP IPU, seorang dosen di Fakultas Peternakan dan Perikanan Untad yang menangkarkannya di kediamannya yang terletak di Jalan Bente, Tavanjuka. Memanfaatkan bagian sisi halaman rumahnya, puluhan ekor burung Maleo berhasil ditangkarkannya.

Burung Maleo (Macrocephalon maleo) di dalam kandang penangkaran di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (1/8/2023). (Foto: bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Awalnya, burung-burung Maleo itu diperoleh dari pusat konservasi di tiga perusahaan di Kabupaten Banggai. Dr Mobius adalah staf ahli di ketiga perusahaan tersebut untuk usaha-usaha pelestarian lingkungan, terutama satwa endemik Maleo.

Mobius bercerita, penangkaran yang dilakukan atas seizin Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng itu tidak semata karena latar belakangnya di bidang peternakan, namun juga karena ketertarikannya pada dunia burung.

“Saya mulai bergelut dengan burung Maleo ini sejak 2004,” aku Mobius di sela-sela memberi makan anakan burung Maleo berusia dua minggu di salah satu kandang penangkarannya, Selasa (1/8/2023).

Sejak itu, aktivitasnya banyak diwarnai dengan kegiatan yang bersinggungan dengan burung Maleo. Hingga suatu ketika disadari bahwa upaya pelestarian itu tidak semata dengan menangkarkannya, tetapi juga harus menjadi obyek penelitian.

Anakan burung Maleo di penangkaran. (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

“Mahassiwa saya kan cukup banyak, kasihan juga kalau untuk meneliti Maleo ini harus ke Banggai. Jadi saya berfikir bagaimana membuat penangkaran yang mudah dijangkau oleh mahasiswa untuk penelitian,” lanjutnya.

Pusat konservasi itu kemudian didirikannya atas persetujuan BKSDA setempat, dan sejumlah mahasiswa pun telah terlibat aktif dalam berbagai proyek penelitian. Bahkan dari penangkaran itu sejumlah keberhasilan telah diraihnya, antara lain pelepasliaran Maleo ke habitat aslinya, pengiriman ke sejumlah kebun binatang di Indonesia, dan terpenting lagi, sejumlah mahasiswa telah menyelesaikan proyek penelitiannya di kawasan tersebut.

“Jadi motivasi awalnya memang seperti itu, pertama sebagai tempat riset berkelanjutan, kedua dapat memperkenalkan Maleo ke masyarakat dan terakhir membantu peningkatan populasi di alam,” jelasnya.

Meskipun kawasan penangkaran itu cukup terbatas dari segi luasan, namun Mobius mengaku enjoy saja dengan itu. Ia juga merasa tidak terganggu jika ada pengunjung yang datang secara khusus hanya untuk melihat Maleo yang ditangkarkannya termasuk warga negara asing yang beberapa kali datang berkunjung, maklum katanya karena terbuka untuk publik.

Mahasiswa menata telur burung Maleo (Macrocephalon maleo) yang akan dietaskan (bmzIMAGES/Basri Marzuki)

Kebanggaan bagi Mobius, karena melalui penangkaran yang dilakukannya, anggapan bahwa system  reproduksi burung Maleo tidak berjalan dengan baik jika berada di luar habitatnya, terbantahkan. Ia mengaku, telah beberapa kali berhasil menetaskan telur maleo setelah dilakukan riset mendalam. Bahkan ratusan ekor burung maleo dilepasliarkannya dari penangkaran yang dilakukannya itu.

Berdasarkan data BKSDA, sejak 1950-an populasi burung Maleo telah menurun drastis hingga 90 persen. Penurunan itu sangat mengkuatirkan hingga pemerintah menerbitkan PP  No.7/1999 yang salah satunya melindungi burung endemik Sulawesi ini. BirdLife International, sebuah lembaga konservasi international untuk pelestarian burung bahkan menyebut, populasi global maleo saat ini berkisar 8.000 – 14.000 individu dewasa.

“Harapan kita adalah populasi burung Maleo ini makin banyak dan tidak lagi dilindiungi, sehingga masyarakat bisa juga memeliharanya,” harap Mobius. (afd)

Editor: beritapalu

TAGGED:animalfaunakonservasilingkunganmaleomarcochepalon maleomobius tanariuntad
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Masewo, Mempertahankan Kearifan Lokal dan Warisan Budaya
Next Article galungan Umat Hindu di Palu Gelar Persembahyangan Hari Galungan

Berita Terbaru

Ilustrasi
Uncategorized

Dinilai Tidak Transparan, AJI Tolak Anugerah Dewan Pers 2025

7 December, 2025
Wawali Palu Imelda Lilianan Muhidin (tengah jongkok) pada peluncuran Jamila di Palu, Minggu (7/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu)
Bisnis

Pemkot Palu Luncurkan Program Jamila, Jual Cabai dan Tomat Murah

7 December, 2025
Operasi pencarian nelayan yang dilaporkan hilang di perairan Morowali, Minggu (7/12/2025). (©Basarnas Palu)
Morowali

Seorang Nelayan Dilaporkan Hilang di Perairan Morowali

7 December, 2025
Penyerahan bantuan kemanusiaan dari Pemkot Palu ke Pemkot Padang Pariaman di Padang, Jumat (5/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu/Fandi)
Nusantara

Pemkot Palu Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Padang Pariaman

7 December, 2025
Sejumlah pemain memainkan teater berjudul 'Kapten Cuma Mau Pulang' yang disutradaria Annisa Saskia Putri pada Festival Teater Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

FTI 2025 Digelar di Palu, Hadirkan Kelompok Teater dari Berbagai Daerah

7 December, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Sekretaris Daerah Kota Palu Irmayanti (tengah) bersama Direktur Festival Tetaer Indonesia Pradetyo Novitri (kiri) dan Sutradara Lentera Silolangi Annisa Saskia Putri (kanan) memukul gimba menandai pembukaan Festival teater Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (6/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Palu

Sekot Palu Buka Festival Teater Indonesia, Ajang Pertemuan Seniman Nasional

beritapalu
Atraksi rebana kolosal pada Pesta Kesenian Balaroa di Huntap Balaroa, Jumat (5/12/2025). (©Prokopim Setda Kota Palu/Imron)
Palu

Pesta Kesenian di Huntap Balaroa, Usung Tema “Reme Ri Ngata”

beritapalu
Pemukulan gimba menandai pembukaan Tava Kelo Fest 2025 di Lapangan Vatulemo, Jumat (5/12/2025) malam. (©Prokpim Setda Kota Palu/Jufri)
Palu

Pemkot Palu Gelar Tava Kelo Fest 2025 di Lapangan Vatulemo

beritapalu
Petugas menyerahkan tabung Bright Gas kepada warga yang melakukan penukaran tabung di Pasar Murah, Mapolresta Palu, Jumat (5/12/2025). (©bmzIMAGES/Basri Marzuki)
Bisnis

Layanan Tukar Tabung Elpiji Gratis di Palu Disambut Warga

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. UU No.40/1999 dan Kode Etik Jurnalistik adalah panduan kami. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak dan idak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. 

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?