PALU, beritapalu.ID | Deru mesin motor bersahut-sahutan. Aspal Jalan Balaikota Palu yang biasanya dilalui kendaraan roda empat pejabat, Sabtu sore itu berubah menjadi arena akrobatik roda dua. Puluhan rider dari berbagai daerah—Palu, Sigi, Morowali, bahkan Sulawesi Barat—mengadu kebolehan dalam Freestyle Competition memperebutkan Piala Wali Kota Palu.
Di pinggir arena, tepat di samping rumah jabatan Wali Kota Palu, ratusan pasang mata tak berkedip menyaksikan setiap atraksi. Sesekali teriakan kagum meledak ketika motor terangkat tinggi, roda depan mengangkasa, atau saat rider berhasil melakukan manuver berbahaya dengan sempurna.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Palu, Dini Fitriani, yang tampil beda dengan dibonceng salah satu rider mengelilingi arena, menyampaikan apresiasinya. Baginya, event ini lebih dari sekadar kompetisi—ini adalah ruang ekspresi yang selama ini dibutuhkan anak muda.
“Biasanya mereka ini lebih banyak berkreativitas di jalan raya yang sering mengganggu lalu lintas. Alhamdulillah pada sore hari ini mereka diberi tempat, diberi kesempatan untuk menunjukkan kreativitasnya dan kemampuannya dalam ajang freestyle,” ujar Dini.
Ia menjelaskan, freestyle kini telah masuk dalam Kejuaraan Nasional Ikatan Motor Indonesia. Bahkan, tahun depan Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, akan menjadi tuan rumah Kejurnas.
“Ini merupakan ajang pemanasan. Ini yang mungkin tidak salah, kedua kalinya dilaksanakan. Sebelumnya dilaksanakan di Tondok,” tambah Dini.
Dini berharap sponsor lokal mulai melirik kegiatan positif seperti ini, sebagaimana kompetisi freestyle kelas dunia seperti Red Bull Competition yang telah mendunia.
“Daripada anak-anak ini ugal-ugalan di jalan raya, atau bergaya-gaya di jalan raya, kita siapkan ruangnya. Mereka tidak membutuhkan tempat yang susah. Jalan dengan lebar 10 meter, mereka sudah bisa atraksi,” jelasnya.
Lebih dari itu, Dini melihat event seperti ini sebagai indikator kemajuan sebuah kota. “Munculnya kegiatan-kegiatan seperti ini adalah indikator bahwa kota ini semakin maju. Kalau kota belum ada kegiatan seperti ini, berarti kota ini belum maju,” tegasnya.
Apresiasi Pemerintah Kota
Asisten Kota Palu, Rahmad, yang mewakili Wali Kota Palu dalam pembukaan, menyampaikan apresiasi kepada Stafe Jaya Mandiri beserta seluruh pihak yang menginisiasi kegiatan ini.
“Event ini bukan hanya menjadi ajang kebolehan dan keterampilan di dunia freestyle motor dan otomotif, tetapi juga menjadi ruang ekspresi kreatif bagi anak-anak muda Kota Palu yang penuh energi dan talenta,” kata Rahmad.
Menurutnya, kegiatan ini memiliki makna penting dalam membangun budaya kompetisi sehat, sportivitas, serta jiwa kebersamaan di kalangan generasi muda. Di sisi lain, event ini juga berpotensi menjadi daya tarik wisata dan ekonomi kreatif yang dapat menggerakkan sektor UMKM di Kota Palu.
“Saya berharap melalui kompetisi ini kita dapat menunjukkan bahwa komunitas otomotif Kota Palu adalah komunitas yang disiplin, kreatif, berkarakter positif. Bahwa freestyle bukan sekadar atraksi, tetapi juga seni dan keterampilan yang membutuhkan latihan, tanggung jawab, serta rasa hormat terhadap keselamatan diri dan orang lain,” ujarnya.
Dengan mengucapkan bismillah, Rahmad secara resmi membuka Freestyle Competition Piala Wali Kota Palu, disambut sorak antusias penonton yang memadati area sekitar arena. Hadir pula pada pembukaan itu, Ketua KORMI Kota Palu Diah Puspita.
Semangat Sportivitas dan Kreativitas
Kompetisi berlangsung sengit namun penuh sportivitas. Para rider saling mengapresiasi atraksi satu sama lain. Penonton pun turut memberikan dukungan kepada setiap peserta, tak peduli dari daerah mana mereka berasal.
Dini menekankan pentingnya keselamatan dalam ajang ini. “Kepada yang menonton, ambil posisi menonton yang baik, karena biasanya saat lepas kendali, motor bisa terlepas sendiri. Tapi yang main di sini sudah biasa, sudah terampil,” ingatnya.
Ia berharap ke depan, kegiatan seperti ini bisa terus berkembang dan mendapat dukungan lebih luas dari berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah.
“Kita sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kota Palu karena telah memberi ruang kepada seluruh masyarakat, termasuk anak-anak muda seperti ini,” pungkas Dini.
Saat matahari mulai condong ke barat, suara mesin motor masih terus menggelegar di Jalan Balaikota. Para rider terus menunjukkan aksi terbaiknya, sementara penonton masih setia menunggu siapa yang akan membawa pulang Piala Wali Kota Palu. Yang pasti, sore itu, aspal Balaikota bukan lagi sekadar jalan—ia menjadi panggung mimpi para rider muda Sulawesi Tengah.
Berikut foto-foto kegiatan terebut:
View this post on Instagram
pojokPALU
pojokSIGI
pojokPOSO
pojokDONGGALA
pojokSULTENG
bisnisSULTENG
bmzIMAGES
rindang.ID
Akurat dan Terpecaya