PALU, bertapalu.ID | Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sulawesi Tengah resmi meluncurkan program Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) 2025 yang menghadirkan 31 UMKM binaan dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Tengah. Program ini merupakan bagian dari strategi BI untuk mendorong UMKM lokal naik kelas dan mampu menembus pasar nasional hingga global.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destri Damayanti mengatakan, program ini sejalan dengan komitmen BI dalam memperkuat UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
“UMKM di seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 64 juta unit, jika digabungkan pendapatannya, berkontribusi 60 persen terhadap ekonomi nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja,” ujarnya saat pembukaan acara di Palu, Rabu (15/10/2025).
Destri menekankan pentingnya UMKM memiliki daya tahan yang tangguh dan daya saing kuat agar mampu berkompetisi di pasar global. Saat ini, baru 15 persen UMKM Indonesia yang memiliki akses ekspor, padahal potensinya sangat besar, terutama di sektor fashion muslim, halal food, dan produk kreatif lainnya.
“Di Turki, para desainer muda Indonesia dalam ajang fashion show mendapat respons luar biasa dari pembeli internasional. Ini membuktikan produk UMKM kita berkualitas dunia,” kata Destri.
Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid menyambut baik program ini dan menyatakan komitmen pemerintah daerah untuk terus mendorong geliat UMKM. “Tahun 2026, kami menargetkan menciptakan 20 ribu wirausaha baru di Sulawesi Tengah untuk mendukung ketahanan dan ketangguhan ekonomi daerah,” ujarnya.
Anwar mengapresiasi kerja sama intensif dengan BI dalam pembinaan UMKM. “Dalam 7-8 bulan saya menjadi gubernur, program BI di Sulteng luar biasa padat. Ini menunjukkan keseriusan BI dalam membangun ekonomi daerah,” katanya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah Irfan Sukarna melaporkan, Karya Kreatif Sulawesi Tengah akan berlangsung selama lima hari mulai Rabu (15/10) hingga Minggu (19/10) di dua lokasi: pembukaan di Kota Palu dan pameran UMKM.
“Dari 31 UMKM yang tampil, mereka merupakan bagian dari 120 UMKM binaan BI di Sulteng. Kegiatan ini mencakup fashion show, showcase UMKM, seminar digitalisasi, workshop desain, talkshow pengembangan kopi, business matching dengan perbankan, hingga fun run festival pada hari Minggu,” jelas Irfan.
Ia menambahkan, sepanjang 2024-2025, UMKM binaan BI Sulteng telah menorehkan berbagai prestasi, termasuk meraih juara kedua Indonesia International Fashion pada Festival Ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia 2024 dan tampil di opening ceremony Jember Fashion Festival 2025 di IKN.
Dalam kesempatan yang sama, BI juga memfasilitasi penandatanganan pembiayaan UMKM dengan sejumlah bank, termasuk Bank Sulawesi Tengah, BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BSI. Program ini diharapkan membuka akses pembiayaan lebih luas bagi UMKM untuk naik kelas.
Destri menjelaskan, BI memberikan insentif likuiditas makroprudensial bagi bank-bank yang menyalurkan kredit ke sektor UMKM. “Per Agustus 2025, insentif yang telah kami berikan mencapai Rp77 triliun untuk sektor UMKM dan Rp21 triliun untuk kredit kendaraan bermotor. Secara keseluruhan, insentif untuk sektor strategis mencapai Rp385 triliun,” katanya.
BI juga terus memperkuat sistem pembayaran digital dengan QRIS. Di Sulawesi Tengah, penggunaan QRIS tumbuh 101,8 persen dalam setahun terakhir, dengan 20,9 juta transaksi dan 352 ribu merchant terdaftar. Secara nasional, pengguna QRIS telah mencapai 60 juta dengan 40 juta merchant.
Destri memberikan tiga tips bagi UMKM untuk menjadi tangguh: pertama, pantang menyerah dan berani mencoba; kedua, berinovasi dengan memanfaatkan teknologi; dan ketiga, menguatkan manajemen keuangan yang sehat dan transparan.
“Orang yang gagal adalah orang yang tidak pernah berani mencoba. Kalau mencoba, peluang sukses 50 persen. Tapi kalau tidak mencoba sama sekali, sudah pasti gagal,” tegasnya.
Sebagai komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan, BI juga meluncurkan program carbon offset dengan penanaman pohon eboni (kayu hitam) sebagai kompensasi emisi dari kegiatan yang diselenggarakan.
Acara ini dihadiri Anggota Komisi XI DPR RI Muhidin Moh Said, Bupati Sigi Rizal Intjenae, Wakil Wali Kota Palu Imelada Liliana Muhidin, pimpinan Forkopimda Sulteng, pejabat Pemda Sulteng, pimpinan perbankan, serta pelaku UMKM dan komunitas kreatif di Sulawesi Tengah. (bmz)