MOROWALI, beritapalu | Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto meletakkan batu pertama pembangunan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Morowali di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Acara ini menandai tonggak penting peningkatan pelayanan keimigrasian di wilayah yang berkembang pesat sebagai pusat industri dan investasi nasional.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Sulawesi Tengah Arief Hazairin Satoto melaporkan bahwa sejak 2017 pelayanan keimigrasian di Morowali masih dilaksanakan melalui Unit Kerja Keimigrasian (UKK) di bawah Kanim Banggai. Dengan meningkatnya arus investasi, tenaga kerja asing, dan mobilitas masyarakat, kehadiran Kanim yang representatif di Morowali sangat dibutuhkan.
Pembangunan kantor terwujud berkat dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Morowali yang menghibahkan lahan seluas 30.000 m² dan menanggung biaya pembangunan tahap pertama Rp23,2 miliar melalui APBD 2025. Tahap kedua akan dilanjutkan pada 2026.
Gedung berdiri di atas lahan 3 hektar dengan bangunan utama berstandar Kelas I seluas 2.500 m², dilengkapi rumah dinas, lapangan olahraga, kantin, dan area parkir.
Bupati Morowali Iksan dalam sambutannya menegaskan pentingnya pengawasan tenaga kerja asing (TKA) agar tidak menggeser kesempatan kerja masyarakat lokal.
“Kami melihat bahwa kehadiran tenaga kerja asing harus benar-benar memberikan manfaat bagi daerah, bukan justru mengambil alih pekerjaan sederhana seperti memotong besi atau mendorong lori. Pekerjaan fisik seperti itu seharusnya bisa dikerjakan masyarakat kita sendiri,” ujar Iksan.
Bupati juga menyambut baik penanaman bibit kelapa sebagai peluang pengembangan ekonomi baru di luar sektor pertambangan yang selama ini menjadi tumpuan Morowali.
Wakil Bupati Morowali Iriane Iliyas menambahkan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat dan menyampaikan dukungan penuh terhadap program pembangunan ini.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan menyebut peletakan batu pertama sebagai momentum bersejarah dan wujud nyata komitmen pemerintah mendekatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus mendukung pertumbuhan investasi dan pembangunan daerah.
“Hibah tanah dan bangunan ini bukanlah hal kecil. Jangan sampai keberadaan kantor ini hanya bersifat seremonial, tetapi harus benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pemerintah daerah,” tegas Menteri.
Menteri menekankan pembangunan Kanim Morowali sejalan dengan ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam penguatan pelayanan publik dan dukungan ketahanan pangan.
“Baru-baru ini kami telah menanam lebih dari 360 ribu pohon kelapa di berbagai daerah di Indonesia. Penanaman 200 bibit kelapa di Morowali hari ini juga bagian dari upaya itu,” kata Menteri.
Dalam rangkaian acara, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menyerahkan 5.000 paket bantuan sosial yang disalurkan ke 10 desa di Morowali serta keluarga siswa Sekolah Luar Biasa (SLB). Selain itu, dilakukan penanaman 200 bibit kelapa di lahan Kanim seluas 1 hektar sebagai simbol dukungan program ketahanan pangan nasional.
Acara dihadiri Bupati Morowali Iksan, Wakil Bupati Morowali Iriane Iliyas, Plt. Dirjen Imigrasi Yuldi Yusman, jajaran pejabat Kemenkumham, Forkopimda, dan masyarakat setempat.
Kehadiran Kanim Kelas I TPI Morowali diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas layanan keimigrasian di Sulawesi Tengah, tetapi juga menjadi katalisator pembangunan ekonomi, sosial, dan investasi di Kabupaten Morowali dan sekitarnya. (afd/*)