PALU, beritapalu.ID – Unit Pelaksana Teknis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri mengimbau seluruh pihak terkait untuk melakukan penyesuaian terhadap anomali cuaca yang terjadi di wilayah Sulawesi Tengah.
Imbauan tersebut disampaikan dalam kegiatan diseminasi informasi terbaru mengenai prediksi musim 2025/2026 yang digelar secara daring pada Selasa (16/9/2025).
Sebagai institusi mandatori layanan klimatologi di Sulawesi Tengah, BMKG telah menerbitkan buletin prediksi musim yang menekankan perlunya langkah-langkah taktis dan strategis dalam menghadapi dampak anomali cuaca.
Kepala UPT BMKG Stasiun Pemantauan Atmosfer Global Lore Lindu Bariri, Asep Firman Ilahi, menyampaikan bahwa awal musim hujan diperkirakan akan terjadi pada November 2025 dan Maret 2026. Sementara itu, puncak musim hujan diprediksi jatuh pada Desember 2025 dan April 2026—lebih cepat hingga 24 persen dibandingkan jadwal normal.
Menindaklanjuti prediksi tersebut, BMKG memberikan sejumlah rekomendasi di berbagai sektor:
- Pertanian: Penyesuaian jadwal tanam agar tidak bertepatan dengan puncak musim hujan, pemilihan varietas tahan genangan, serta perbaikan sistem irigasi dan drainase.
- Perkebunan: Pengendalian hama secara intensif, pengelolaan drainase yang baik, penyesuaian pemupukan untuk mengurangi pencucian nutrisi, serta pemanfaatan air hujan.
- Lingkungan: Kelembaban tinggi dapat memicu ketidaknyamanan termal (THI > 27°C), terutama di daerah padat penduduk. Disarankan untuk mengoptimalkan drainase, ruang terbuka hijau (RTH), dan adaptasi berpakaian.
- Kebencanaan: Perlu pemeliharaan saluran air, kesiapan evakuasi, serta mitigasi bencana di wilayah rawan.
- Kesehatan: Kelembaban tinggi (>80%) berisiko meningkatkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Diperlukan penyuluhan, antisipasi dini, serta perhatian terhadap sistem sanitasi dan pengelolaan sampah.
Asep menambahkan bahwa karakteristik cuaca di Sulawesi Tengah sangat unik dan berbeda dari wilayah lain di Indonesia. Anomali cuaca di daerah ini juga tergolong kompleks, dipengaruhi oleh dinamika atmosfer global seperti El Niño dan La Niña.