beritapalu.id
Tuesday, 16 Sep 2025
🌐 Network
pojokPALU pojokPALU pojokSIGI pojokSIGI pojokPOSO pojokPOSO pojokDONGGALA pojokDONGGALA pojokSULTENG pojokSULTENG bisnisSULTENG bisnisSULTENG bmzIMAGES bmzIMAGES rindang.ID rindang.ID
Subscribe
beritapalu.ID
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
  • 🌐
  • Hukum-Kriminal
  • Seni-Budaya
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Religi
  • Style
  • Region
  • Militer
  • Opini
  • Travel
  • Visual
  • Komunitas
📂 Lainnya ▼
Indeks Feature Advertorial Liputan Khusus
beritapalu.IDberitapalu.ID
Search
  • HOME
  • HEADLINE
  • PALU
  • SULTENG
    • Sigi
    • Poso
    • Buol
    • Tolitoli
    • Banggai
    • Morowali
    • Donggala
    • Tojo Unauna
    • Banggai Laut
    • Morowali Utara
    • Parigi Moutong
    • Banggai Kepualuan
  • BISNIS
  • POLITIK
  • LINGKUNGAN
  • OLAHRAGA
  • INSPIRASI
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
BisnisLingkunganMorowali

Nilai Ekonomi Hutan Morowali Capai Rp2,81 Triliun, Rp1,07 Triliun Terancam Hilang

Last updated: 30 July, 2025 4:24 pm
beritapalu
Share
Ilustrasi hutan Morowali yang rusak akibat tambang. (@AEER)
Ilustrasi hutan Morowali yang rusak akibat tambang. (@AEER)
SHARE

JAKARTA, beritapalu | Laporan terbaru Aksi Ekologi dan Emansipasi Rakyat (AEER) mengungkap Total Economic Value (TEV) hutan Kabupaten Morowali mencapai Rp 2,81 triliun per tahun atau 44,61% lebih tinggi dari realisasi Pendapatan Pemerintah Kabupaten Morowali tahun 2023 sebesar Rp 1,94 triliun.

Namun, sekitar Rp 1,07 triliun per tahun dari nilai tersebut sudah berada dalam wilayah konsesi tambang dan terancam hilang. Jika ekspansi tambang terus dilakukan, potensi kerugian ekonomi dapat bertambah hingga Rp 568 miliar per tahun.

“Sulawesi adalah wilayah strategis yang menyimpan cadangan nikel besar, tetapi juga merupakan kawasan dengan keanekaragaman hayati yang paling kaya. Ketidakseimbangan antara eksploitasi dan perlindungan hutan akan berujung pada kerugian jangka panjang baik secara ekologis maupun ekonomi,” kata Risky Saputra, peneliti AEER dalam peluncuran laporan di Hotel Morrissey Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

BACA JUGA:  ESG Jadi Kunci, PT Vale Tunjukkan Praktik Nikel Bersih di Indonesia

Laporan ini disusun dengan pendekatan valuasi total ekonomi yang mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2012 tentang Panduan Valuasi Ekonomi Ekosistem Hutan, mencakup manfaat langsung, tidak langsung, nilai keberadaan, pilihan dan warisan.

Analisis dilakukan menggunakan data SDA Hutan dan perizinan pertambangan nikel periode 2023-2025 dari dokumen dan publikasi instansi resmi. Penilaian spasial diukur menggunakan software ArcGIS dengan teknik tumpang tindih, sementara nilai ekonomi dihitung dengan metode pendekatan pasar dan metode biaya pengganti.

Temuan ini menjadi relevan menjelang pengajuan Second Nationally Determined Contribution (SNDC) Indonesia ke UNFCCC dalam Konferensi Iklim COP 30 pada November 2025. Hutan Morowali menyerap lebih dari 1,1 juta ton emisi karbon per tahun dan menjadi aset penting dalam strategi mitigasi nasional.

BACA JUGA:  UIN Datokarama dan Pemkot Palu Sepakat Bersinergi Bangun SDM dan UMKM

Sepanjang 2019-2023, aktivitas pertambangan nikel nasional telah menyebabkan hilangnya tutupan pohon seluas 37.660 hektare yang setara dengan emisi 28,7 juta ton karbon. Dari luas deforestasi tersebut, sekitar 16% atau 6.110 hektare terjadi di pertambangan yang berada di Morowali.

Saat ini, 35% wilayah Morowali atau 157.935 hektare telah dikonversi menjadi konsesi tambang nikel untuk 70 perusahaan. Dari jumlah itu, sebanyak 133.256 hektare merupakan kawasan hutan dan 97.790 hektare berada di hutan primer yang seharusnya dilindungi.

“Tanpa intervensi kebijakan yang kuat, tekanan industri nikel akan mempercepat deforestasi dan mengancam pencapaian target iklim serta keanekaragaman hayati nasional,” kata Meity Ferdiana Pakual, peneliti dari Universitas Tadulako.

Morowali merupakan kawasan kaya spesies endemik antara lain burung Maleo yang kini berstatus Critically Endangered, burung Rangkong Sulawesi, dan Monyet Butung, belum termasuk puluhan flora dan fauna lain yang tercatat dalam basis data Global Biodiversity Information Facility.

BACA JUGA:  Cagub Sulteng Didesak Berkomitmen pada Masalah Lingkungan

Akhmad Fauzi, Guru Besar Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan dari Institut Pertanian Bogor, menekankan pentingnya perubahan paradigma tentang sumber daya alam sebagai modal alam, bukan sekadar faktor produksi.

“Sehingga jika hutan ditebang, tanpa ada penguatan nilai tambahnya, aset kita mengalami depresiasi yang luar biasa,” katanya.

AEER merekomendasikan penghentian izin baru di hutan primer dan kawasan bernilai keanekaragaman tinggi, integrasi potensi keuangan dari perlindungan ekosistem ke dalam perencanaan pembangunan, dan optimalisasi pendanaan dari kegiatan restorasi lingkungan agar hutan Morowali dapat memainkan peran sentral dalam pencapaian FoLU Net-Sink 2030.

 

TAGGED:aeerhutan morowalinilai ekonomitevtotal economic value
Share This Article
Facebook Whatsapp Whatsapp LinkedIn Email Copy Link
Previous Article Personel Jaguar Polresta Palu mendapat penanganan medis setelah dilempari massa, Selasa (29/7/2025). (@Humas Polresta Palu) Tim Jaguar Terluka Dilempari Massa Saat Ciduk Dua Pengedar Sabu
Next Article Rapat Harmonisasi Rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) di Aula Kebangsaan Kmenkum Sulteng, Selasa (29/7/2025). (@Kemenkum Sulteng) Kanwil Kemenkum Sulteng Gelar Harmonisasi Enam Rancangan Pergub

Berita Terbaru

Disuksi peliputan bencana dan etikanya usai pembukaan pameran foto "Asa di Atas Patahan" di PGM Palu, Senin (15/9/2025). (©PFI Palu)
Komunitas

Diskusi Kebencanaan dan Etika Liputan di Pameran Foto FPI Palu

16 September, 2025
Sejumlah pengunjung memperhatikan foto bencana bertema "Asa di Atas Patahan" pada pameran yang dinisiasi PFI Palu di PGM Palu, Senin (15/9/2025). Pameran yang digelar hingga 17 September 2025 itu menampilkan 60 foto dari 25 fotografer baik dalam maupun luar negeri untuk mengenang tujuh tahun bencana gempa, tsunami dan likuifaksi di Palu, Sigi, dan Donggala September 2018 silam. (©bmzIMAGES/basri marzuki)
Foto

PFI Palu Pamerkan 60 Karya Foto Jurnalistik “Asa di Atas Patahan”

15 September, 2025
Operasi pencarian korban KLM Maryam yang terbakar di Perairan Luwuk, Banggai, Sabtu (14/9/2025). (©Basarnas Palu)
Banggai

Operasi SAR Ditutup, Dua Korban Terakhir KLM Maryam Ditemukan Selamat

15 September, 2025
Sejumlah warga membaca pada Semesta Buku Gramedia 2024 lalu. (©tatkala.co)
Palu

Nusantara Membaca, Gramedia Gelar Semesta Buku 2025 di Palu

15 September, 2025
Pasangan suami isteri A dan M (kanan dan tengah) dan Z (kanan), terduga penyalahgunaan narkotika yang ditangkap Polresta Palu di Jalan Lekatu, Sabtu (13/9/2025). (©Humas Polresta Palu)
Hukum-Kriminal

Pasangan Suami-Isteri Ditangkap, Dari Z Disita 39 Paket Sabu

14 September, 2025

Berita Populer

Foto

10 Pemuda Cetuskan Kawasan Wisata Alam Buntiede di Desa Padende

25 October, 2021

Pelaku Pembunuhan di Taman Ria Akhirnya Ditangkap Polisi

28 July, 2021
Komunitas

Tak Ada Perempuan, Sikola Mombine “Gugat” SK Penetapan Anggota KPID Sulteng

10 January, 2022
Morowali Utara

Perahu Terbalik Dibawa Arus, Seorang Warga masih Dicari

14 December, 2021
Parigi Moutong

Banjir di Sidoan Barat Seret Seorang Warga

3 January, 2022

Logo BeritaPalu.id Akurat dan Terpecaya

Komitmen kami terhadap akurasi, netralitas, keberimbangan, dan penyampaian berita terkini telah membangun kepercayaan dari banyak audiens. Terdepan dengan pembaruan terkini tentang peristiwa, tren, dan dinamika terbaru.
FacebookLike
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TelegramFollow
WhatsAppFollow
LinkedInFollow
MediumFollow
QuoraFollow
- Advertisement -
bmzimages.combmzimages.com

Dapatkan Info Terbaru

Masukkan email Anda untuk mendapatkan pemberitahuan artikel baru

Berita Terkait

Sejumlah pengunjung memperhatikan sejumlah video art lintas negara yang dipamerkan di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (13/9/2025). (©bmzIMAGES/basri marzuki)
Internasional

Pameran Video Art di Palu, Solidaritas atas Alam yang Terus Dirusak

beritapalu
Penampakan salah satu lokasi penambangan di Morowali Utara. (©DPRD Sutleng)
Lingkungan

Dua Perusahaan Tambang di Morut Direkomendasikan Distop

beritapalu
Kepala OJK Sulteng Bonny Hardi Putra (ketiga kiri) beroto bersama parapeserta pelatihan, Rabu (10/9/2025). (©OJK Sulteng)
Bisnis

OJK Sulteng Gelar Pelatihan Ekspor dan Business Matching Pelaku Usaha Durian

beritapalu
Petugas mengambil sampel air di Danau Towuti pasca inseiden kebocoran pipa minyak Pt Vale. ©Pt Vale Indonesia)
Lingkungan

PT Vale Libatkan Tim Ahli Pantau Kualitas Air Danau Towuti

beritapalu
beritapalu.ID
Facebook Twitter Youtube Instagram Linkedin

About US

beritapalu.ID adalah situs berita online berbasis di Palu, Sulawesi Tengah, Indonesia. Berlandaskan prinsip-prinsip jurnalisme dan memegang teguh kode etik jurnalistik. Kecepatan memang penting, tapi akurasi pemberitaan jauh lebih penting. Kami berpihak kepada kebenaran dan kemaslahatan orang banyak, kami juga punya persepsi sendiri untuk menerjemahkannya. Tidak semua berita yang disajikan mewakili pikiran kami. Salam dan terima kasih…

Managerial
  • Tentang
  • Redaksi
  • Kontak
  • Karir
Kebijakan
  • Disclaimer
  • Kode Perilaku
  • Privacy Policy
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita

Kunjungi kami di

https://bmzimages.com

© 2025 by beritapalu.ID

PT Beritapalu Media Independen
All Rights Reserved.

Copyright © 2025 beritapalu.ID | Published by PT Beritapalu Media Independen | All Rights Reserved
Halaman
Welcome Back!

Sign in to your account

Username or Email Address
Password

Lost your password?