PALU, beritapalu | Peringatan 21 tahun tragedi penembakan Pdt. Susianti Tinulele digelar dengan khidmat di depan Monumen Rekonsiliasi, Gereja Effatha Palu, Jumat (18/7/2025). Acara ini dihadiri berbagai unsur pemerintahan dan tokoh masyarakat, termasuk Asisten I Pemerintahan dan Kesra Kota Palu, perwakilan DPRD Provinsi dan Kota Palu, serta para tokoh lintas agama di Kota Palu.
Peringatan dilaksanakan dalam dua rangkaian kegiatan utama yakni tabur bunga yang berlangsung pada pagi hari di makam almarhum Pdt. Susianti Tinulele dan ibadah Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) pada malam hari, dipimpin oleh Pdt. Yandi Madombe.
Ketua Jemaat Gereja Effatha Palu, Pdt. Deniys Montolu, dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan ini bukan sekadar agenda rutin jemaat, melainkan momentum penting untuk merefleksikan nilai-nilai perdamaian dan toleransi antarumat beragama.
“Konflik di masa lalu adalah pelajaran berharga yang menguatkan iman dalam Kristus. Melalui peringatan ini, kita terus berkomitmen membangun hubungan sosial yang rukun dan damai, serta mempersiapkan generasi gereja yang teguh dan kuat dalam kasih,” ungkapnya.
Kematian Pdt. Susianti Tinulele menjadi simbol keberanian dan pengabdian dalam pelayanan yang tak pernah padam meskipun berada di tengah konflik. Beliau gugur dalam menjalankan misi perdamaian dan pelayanan pastoral pada masa-masa sulit di Sulteng.
Peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya merawat perdamaian dan solidaritas di tengah keberagaman yang menjadi kekayaan bangsa Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah. (afd/*)