Festival Tampolore Jadi Panggung Literasi Keuangan
POSO, beritapalu | Tak hanya menampilkan pesona budaya dan pertunjukan seni, Festival Tampolore 2025 di Situs Megalit Pokokea, Desa Hanggira, Kecamatan Lore Tengah, juga menjadi wadah literasi keuangan bagi warga.
Dalam sesi sosialisasi yang digelar Sabtu (28/6/2025), sejumlah lembaga hadir langsung di tengah masyarakat, seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulteng, serta lembaga pemberdayaan lokal Hannah Asa. Mereka memberikan edukasi seputar pengelolaan keuangan, bahaya pinjaman online ilegal, hingga pentingnya mengenali lembaga jasa keuangan resmi.
“OJK adalah lembaga yang mengawasi aktivitas industri jasa keuangan dan non-keuangan,” jelas Megawati, perwakilan dari Bidang Perlindungan Konsumen dan Humas OJK Sulteng, membuka dialog di hadapan warga.
Materi yang disampaikan tak hanya memperkenalkan peran OJK, tetapi juga menyentuh kasus-kasus nyata yang marak di masyarakat, seperti pinjaman online (pinjol) illegal, judi online (judol) terselubung, investasi palsu dengan janji untung besar.
“OJK hanya melindungi warga yang menggunakan layanan keuangan legal. Sebelum memilih, pastikan lembaganya terdaftar,” tegas Megawati menanggapi salah satu pertanyaan warga.
Sosialisasi yang dihadiri kepala desa, tokoh masyarakat, hingga perempuan desa ini disambut hangat. Warga aktif bertanya mulai soal daftar hitam debitur, proses verifikasi kredit, hingga kendala pengajuan KPR dan kasus pinjaman fiktif.
OJK menyampaikan bahwa layanan pengaduan tersedia secara daring maupun langsung di Kantor Perwakilan OJK Sulteng, bagi masyarakat yang mengalami masalah atau ingin mengonsultasikan kasus keuangan.
Festival yang berlangsung 27–29 Juni ini membuktikan bahwa literasi bisa tumbuh seiring budaya — dan bahwa edukasi soal keuangan tak harus kaku atau eksklusif. (afd)